Cerita Kol. Muhammadin

Cerita historis K o l o n e l  M u h a m a d d i n yang legendaris
To : scenario Drama di gedung Balee Musara
1.     Tertawan Belanda

Ketika Kolonel Muhamaddin ditawan oleh Belanda pada tahun 1930 di Tangsi Blangkejeren, setelah Kolonel Muhamaddin mengikrarkan Sumpah Pemuda di  kota Blangkejeren, Beliau memerintahkan kepada Pasukannya untuk berdagang Kelapa Busuk dan membawanya ke Kota Langsa Aceh Timur,dan bekerjasama dengan Pejuang Aceh.
Kelapa busuk yang di bawa oleh pejuang dari Gayo Lues tadi di tukar   dengan Senjata dari  Pejuang Aceh dan para pasukan pejuang Kolonel  Muhamaddin  kebanyakan pribumi di rekrut dari bekas pendidikan Tentara Jepang yaitu Tentara Heiho, Tokobetsu,Gyugun yang di himpun menjadi pasukan pejuang (Muslimin) itu membawa Senjata dari Aceh dengan menyusupkannya bersama ikan patin busuk yang mereka bawa dari Aceh.
Setelah sekian lama perdagangan berjalan, Pihak Belanda mulai Curiga dengan gerak-gerik Pasukan  Kolonel Muhamadin. Dari kejadian tersebut Pihak Belanda mendirikan Pos Penjagaan di Kampung Badak,mereka menggertak dan membentak Para Penduduk yang membawa Kelapa Busuk dan ikan Busuk dengan berbagai macam bentakan dan makian. Seraya berujar “Inlander,untuk apa kelapa busuk dan ikan busuk kalian bawa?”Kemudian Penduduk menjawabnya “Untuk Tuan Periksa”. Busyet berani sekali kalian memerintahkan kami memeriksanya.Karena enggan mencium aroma Kelapa busuk yang keluar dari Gayo Lues dan ikan busuk masuk kedaerah Gayo Lues. Pihak Belanda tidak jadi menahannya dan membiarkannya lewat pos penjagaan yang mereka jaga.
 Intelijen pasukan Belanda mempelajari “untuk apa kelapa busuk di bawa ke daerah Aceh dan ikan busuk di bawa masuk kedaerah Gayo Lues? Setelah beberapa tahun kemudian pada tahun 1942 ketika Kolonel Muhammadin dapat merebut senjata dari pihak Jepang  barulah Belanda menyadari bahwa Kelapa busuk yang di bawa Pejuang dari Gayo Lues dapat di gunakan oleh pejuang Aceh untuk bahan  pelontar api jarak jauh yang telah di isi minyak di dalamnya yang dapat  membumi hanguskan Tangsi- tangsi pasukan Jepang di Aceh. Dan ikan patin busuk setelah sekian lama di simpan dapat menjadi bahan bakar minyak karna di Gayo Lues minyak tidak dapat di temui seperti di kawasan Aceh.



Sumber : Kakek Salim Rocoh
Mantan Anak Buah Pang Alim dalam Perang Kemerdekaan dari Rikit Gaib

2, Berunding dengan Belanda

            Ketika Kolonel Muhamaddin berunding dengan  pihak Belanda di salah satu Benteng Belanda di sudut Kota Sibolga setelah perundingan Linggar Jati 1947. Pihak Belanda meminta gencatan senjata dengan pasukan Panglima Divisi “Banteng” Pimpinan Kolonel Muhamaddin diketika itu. Saat makan siang maka, terjadilah dialog di antara mereka.Salah satu dialog mereka adalah sebagai berikut :Jenderal Belanda: Hei Kolonel, “mari kita makan sama-sama.”,Kolonel Muhamaddin : Tidak,saya tidak mau makan dengan musuh. Jenderal Belanda sambil makan: Kenapa Tuan Kolonel,Kita kan lagi Gencatan Senjata? Kolonel Muhamaddin menjawab : Karna Tuan Meneer makan dengan piring,haram bagi agama saya makan dengan piring buatan negeri tuan,.Najis hukumnya. Jenderal Belanda bertanya lagi : Jadi Tuan Kolonel makan dengan apa? Kolonel Muhamaddin menjawab:Piring buatan  Tuhan kami yaitu piringnya Allah SWT yang piring sekali makan,sekali pakai dan yang sekali buang namanya.Sambil Penasaran kemudian lagi Jenderal Belanda(penasaran) : Coba tunjukkan piringnya buatan Tuhan anda kepada saya? Kolonel Muhamaddin :Bisa tuan Meneer,tapi ada syaratnya? Jenderal Belanda menjadi tambah penasaran kemudian sambil menjawab : Apa syaratnya Kolonel?  Akan saya penuhi. Lantas Kolonel Muhamaddin dengan menjawab : Jam saku tuan syaratnya dan Pasukan Tuan angkat kaki dari Negeri saya tapi Jika saya tidak dapat menunjukkannya kepada Tuan Meneer saya rela di tembak 12 Pas oleh Pasukan Tuan!. Jenderal Belanda : “Oke kalau begitu tuan Kolonel” saya setuju persyaratannya.
Kemudian Kolonel Muhamaddin sambil tersenyum memerintahkan anak buahnya mengambil daun Pisang, setelah daun pisang sudah tersedia  Kolonel Muhamaddin mengambil nasinya untuk makan sambil berujar kepada jenderal Belanda : Inilah namanya Tuan Meneer “Piring sekali makan,sekali pakai dan sekali buang” buatan Tuhan saya.Setelah itu Kolonel Muhamaddin telah siap dengan makanannya dan sambil membuang piring daun pisangnya.
Setelah melihat kejadian tersebut, Jenderal Belanda merasa malu dengan pasukannya yang ada di sekitar  meja Perundingan karena merasa kalah sambil menyeringai beliau berkata kepada Kolonel Muhamaddin : “ kalau tuan Kolonel berani coba rebut jam saku ini dari tangan saya” kemudian Kolonel Muhamaddin menjawab : memang dasar Belanda tetaplah Belanda yang selalu ingkar dengan janjinya lantas Kolonel Muhamaddin memerintahkan Komando kepada pasukannya agar angkat senjata dan terjadilah peperangan di markas Belanda tersebut dan banyak menewaskan serdadu di pihak Belanda dan dari pihak pejuang hanya beberapa orang saja
Akhirnya Belanda mengakui kekalahanya kepada para pejuang 1950 (Perjanjian KMB)
           Dari berbagai sumber:Pasukan Pejuang  Veteran 1945




 3  PERJANJIAN RONGGENG
                  Setelah kematian Dr Snouk Horanye di daerah Ronggeng (Berastagi sekarang) pada awal tahun 1938 yang di mulai dari pertempuran Ronggeng yang pada saat itu bom sebanyak 250 buah di ledakan oleh para pejuang dan bom tersebut dapat  menewaskan Dr.Snouk Horanye beserta pengikutnya.
                  Dr. Snouk Horanye adalah sosok yang paling di cari dan di benci oleh para Pejuang, karna Dr.Snouk Horanye atau lebih di kenal Tgk Abdul Gaffar atau juga lebih di kenal lagi namanya dengan julukan “Habib Putih” ini berhasil memecah belah Bangsa Indonesia dengan “Politik De Vide et Imperanya yang selalu memakan banyak korban.
                  Demi mengantifikasi politik  De Vide et Impera pada masa itu dan masa yang akan datang dan pula di kala itu telah berkembang politiknya di seluruh Nusantara maka Pemimpin pergerakan kemerdekaan  bangsa yang berasal dari berbagai suku di antaranya: Aceh (Tgk, Daud Beur’eh),Padang(Mohamad Hatta ),Gayo ( Kolonel Muhamaddin),Jawa ( Ir, Sukarno ) dari berbagai golongan mewakili daerahnya datang ke daerah Ronggeng sebagai saksi dan mengikrarkan Perjanjian dan saat itu di kenal dengan “Perjanjian Ronggeng” dengan mengikrarkan perjanjian.
                  Isi perjanjian tersebut adalah :
1.      Ir. Sukarno : “ Kasihkan aku tiga pemuda akan aku goncangkan dunia.

2.      Tgk.Mohd. Daud Beur’eh    : “Banyak dari Aceh Mati Syahid karna minta mau
     Merdeka”

3.      Mohamad Hatta     : “Padang bepagar ruyung untuk sedia  payung sebelum datang
  Hujan”

4.      Kolonel Muhamaddin:” Akan aku bawa satu bunga ke dalam tujuh masjid,tujuh
Gereja,tujuh Pura dan tujuh Vihara maka bapak dan ibumu akan    pasti  bercerai kalau kawin lain agama.
5.      Shogun Kazumi         : Hara kiri Kimi Gayo,kimi Gayo,kini Gayo
6.      Mayjend Jamin Ginting : Pisooo Suuriiit,terdilo – dilo, terpingko-pingko


Walaupun Perjanjian ini secara logika, kebenarannya dan keabsahannya dan agak di rahasiakan dengan menggantikan nama daerah Ronggeng menjadi Kota “Berastagi” ,akan tetapi demi untuk mejaga persatuan dan kesatuan bangsa berbangsa di Republik  maka perjanjian Ronggeng Berastagi ini di terapkan apabila Republik ini sudah merdeka nantinya ya’ini “Berbenteng Segi Tiga emas dengan Tiga Serangkai”
           

Nara Sumber :
PASUKAN PEJUANG VETERAN 45      
         


4. Menyelamatkan  Pesawat  Seulawah 001
            Ketika Tgk. Dawud Bere’ueh sebagai Gubernur Militer Panglima Sumatra mengumumkan untuk menyumbang dan penghimpunan dana untuk membeli Pesawat  terbang dari Pemerintah Myianmar di Shaigon. Alhamdulillah setelah selang satu tahun dana sudah terkumpul kemudian Abu Dawud Bere’ueh dapat  membeli  tiga (3) pesawat yaitu Seulawah RI 001 Seulawah RI 002 dan Seulawah RI 003
            Setelah pesawat sudah di beli,kemudian diserahkan kepada Presiden Sukarno untuk pesawat memasok senjata dan bahan makanan dari luar negeri masuk ke dalam negeri untuk para Pejuang 45 dari Sabang Sampai Merauke. Pesawat terbang Seulawah RI 001 adalah pesawat yang Solid dan sering di kejar oleh patrol udara pasukan Belanda. Pesawat ini di piloti oleh Letnan Amier Husein Sastranegara. Ketika itu Patroli Udara Pasukan Belanda sudah mencium adanya penyelundupan masuk ke Indonesia setelah Patroli Belanda dapat menjatuhkan Pesawat Seulawah RI 003 di perairan Laut Cina Selatan ketika membawa beras dari Shaigon
            Pasukan Patroli Belanda sering memergoki dan mengejar  pesawat Seulawah 001 melintas di Perairan Selat Malaka, akan tetapi selalu gagal karna pesawat Seulawah 001 selalu membawa bobot minyak yang lebih banyak dari minyaknya pesawat Patroli Belanda.Dan di jalur Selat Malaka ini hanya kota Medan yang menyediakan perbekalan minyak pesawat.
            Di kota Medan pada masa tersebut sudah banyak di kuasai pihak Belanda sehingga Pesawat Mustang Belanda banyak yang mendarat di kota Medan. Agar pesawat Seulawah RI 001 bisa lewat ke daratan Aceh, maka pasukan Kolonel Muhammad Din mengempesi ban pesawat dan menebarkan paku payung di sekitar bandara dan ketika pesawat Mustang Belanda akan terbang banyak yang gagal terbang..
            Taktik untuk mengempesi ban Pesawat Mustang Belanda merupakan taktik agar Pesawat Mustang Belanda tidak dapat terbang  sehingga pesawat Seulawah RI 001 dapat melintasi rute dengan aman ke daratan  Sumatra dan aman masuk ke daratan Aceh..



Dari Berbagai Sumber :
Pejuang 45


5.                                     KETOL TUNGEL
            Ketol Tungel merupakan seekor  binatang  cacing yang ada di pegunungan Gayo Lues namun hidup di perairan lumut yang banyak. Jenis binatang ini dulu banyak di temukan di perairan kampong Tungel Rikit Gaib. Dan jenis cacing ini tidak tampak didalam air yang dalam ia tampak hanya di saluran air yang dangkal itu pun pada saat air terkena langsung oleh sinar matahari.
            Binatang ini ukurannya cukup kecil dan memanjang dan warnanya agak mengkilat, apabila kita tidak mengamatinya secara seksama maka kita akan terkecoh dengan keberadaannya. Pada masa perjuangan kemerdekaan jenis cacing ini bisa di buat menjadi racun yang  sangat berbisa, sehingga di juluki namanya “ketol tungel”.
            Pada masa perjuangan ke Medan Area jenis cacing ini banyak di bawa ke Sumatera dan di berikan kepada perempuan pelayan Belanda,sehingga banyak pasukan Belanda yang mati konyol  terkena makan cacing ini terutama cuak – cuak  Belanda yang mempunyai ilmu kebal dan rante Babi.
            Setelah banyak cuak-cuak dan pasukan Belanda yang mati terkena racun ketol Tungel ini, maka Belanda meneliti dan mempelajari jenis cacing ini dengan ilmuwan yang sengaja di datangkan dari Eropa. Ilmuwan-ilmuwan Belanda yang mempelajari jenis cacing ini banyak yang terkesima dan takjub.Dari sekian beberapa tahun dengan penelitiannya, Namun ilmuwan ini tidak ada yang bisa membuat penawarnya.
            Dari keadaan tersebut Kolonel Mohamad Din menyuruh anak buahnya menculik salah satu  ilmuwan Belanda ini.dan setelah anak buah Kolonel Mohamad Din berhasil menculik dan menawannya.maka terjadilah percakapan dengan ilmuwan Belanda tersebut, di antara isi percakapan tersebut:
Kolonel Moh.Din  : Mister, Apa mister sudah dapat obat penawar Ketol Tungel ini ? karna ini mister sengaja saya culik.Kami bisa membuatnya dan obat penawarnya tidak bisa.
Ilmuwan Belanda : Belum colonel. kalau colonel tahu, tlg kasih tahu saya dan ini akan menjadi penemuan yang besar untuk Negara tuan dengan Negara saya.
Kolonel Moh.Din : Oh… kalau begitu ada petunjuk sedikit mister.
Ilmuwan Belanda :  Apa itu, Kolonel ?
Kolonel Moh, Din : menurut ajaran agama kami, obat penawarnya ada di kitab Alquran.karna di situ ada di tulis apabila ada penyakit maka sudah ada penawarnya.kalau mister mau maka carilah di sini dan hurufnya pun seperti cacing – cacing.( sambil menyerahkan Alqur’an )
Ilmuwan Belanda : Okelah kalau begitu. Nanti akan saya pelajari.
            Setelah itu colonel melepaskan ilmuwan Belanda tersebut. Dan ilmuwan Belanda tersebut mempelajari isi Alquran dan pulang ke Eropa.Selang beberapa tahun dan Indonesia sudah merdeka dan ilmuwan Belanda sudah mempelajari kitab Alquran sekian lama dan akhirnya ilmuwan Belanda tadi masuk ke Agama Islam karna di dalam kitab Alquran beliau  menemukan kebenaran dari penelitian Ketol Tungel tersebut, Walla’hualam.
Dari berbagai sumber
Pejuang Veteran 45.


6     Mendirikan radio rime raya

Ketika  Mr.T.Muhamad (Gubernur Sumatra)  bersama Ir. Sukarno,Moh.Hatta H,Agussalim dan beberapa pejuang Republik ditangkap oleh Belanda pada tahun 1948 (Setelah perjanjian Renville) dan mengasingkan mereka ke daerah Berastagi kemudian kedaerah Simalungun Sumatra Utara.
Dengan “Ilmu Pelimun” Kolonel Muhamad Din dapat masuk ketempat pengasingan Sukarno dan beliau dapat berhubungan dengan Dr. Sudarsono ( di India) dalam rencana mendirikan Radio Rime Raya di Pegunungan  pedalaman Aceh atas petunjuk Ir.Sukarno dan Jenderal Sudirman
Mengapa di pilih Aceh? Karna dekat dengan Negara India. Dari situlah Radio Rime Raya alasannya di dirikan, maka terpilihlah di daerah Pegunugan Gayo (Timang Gajah Kab Bener Meriah). Setelah itu Pasukan Pejuang Muslimin yang di pimpin Kolonel Muhamad Din mendirikan Radio Rime Raya dan mengudara sampai di India dan  mencapai sepertiga dunia.
Setelah Agresi ke dua  Belanda dan menduduki Ibukota Republik sementara yaitu kota Yogyakarta,Pihak Belanda mengatakan kepada dunia bahwa Negara Republik Indonesia sudah tamat dan mereka telah menawan Ir, Sukarno dan pengikutnya.Akan tetapi alangkah terkejutnya pihak Belanda karena di luar negeri Pemerintahan Republik tetap eksis di udara sehingga pihak Belanda menjadi berang dan  memerintahkan untuk menangkap Kolonel Muhamad Din dan setelah Kolonel Muhamad Din tertangkap di Kuta Raja atas petunjuk antek dan cuak Belanda kemudian menggabungkannya dengan Ir, Sukarno beserta pejuang yang lainnya dan mereka di buang ke daerah Boven Digul (Papua).
Ketika di pengasingan Kolonel Muhamad Din di introgasi oleh  Belanda sampai di suntik mati,(Belanda mengabarkan isu bahwa colonel Muhamad Din telah mati disuntik oleh pasukan Ulama Tgk Muhamad Daud Berueh dan di makamkan di Pemakaman Kerkof Kuta Raja)dan ketika itu Kolonel muhamad Din tetap berpegang teguh untuk tidak memberitahukan di mana letak sebenarnya letak Radio Rime Raya dan beliau bersikeras bahwa radio rime raya terletak di puncak tertinggi di Hutan Panama (tanpa nama).
Dan setelah Kolonel Muhamad Din di introgasi dan di suntik mati, pihak Belanda  memakamkannya di Penjara Belanda di "BOUVEN DIUGUL" (LP Proklamasi sekarang). Belanda memerintahkan untuk ekspedisi ke puncak Panama ( Tanpa Nama) untuk mencari Antena Radio Rime Raya. Setelah sebulan Belanda menuju Puncak tersebut ternyata mereka tidak menemukan apa-apa di sana. Daripada rugi telah menakluklan Puncak Panama pihak Belanda mendirikan pilar di puncak tersebut dan mereka menamakan puncak Panama tersebut menjadi Louser ( nama di ambil dari nama ratu Loserina anak dari ratu Juliana yang ulang tahun pada saat itu). Dari kejadian tersebut Kolonel Muhamad Din di sebut Panglima bermata Elang berotak Cemerlang dari Naga Sumatera  (The Eagle Dragon Sumatra) atau The Elepant White from Gayo Land yang di segani oleh lawan dan di sukai oleh kawan.



Dari berbagai sumber
Veteran Pejuang 45.




PAHLAWAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA


  Cerita perjuangan Kolonel mohammad Din.( Panglima Divisi Sumatera ) yang historis menjadi legendaris.


Kata Pengantar
Bismillahhirahmannirrahim.
            Atas seizin Allah Swt dan tak lupa salam salawat kepada nabi besar Muhamad Saw atas segala upayanya membawa kita dari kehidupan yang tak berilmu pengetahuan menjadi kehidupan yang berilmu pengetahuan dan berbudi pekertian seperti yang kita rasakan pada saat ini, Amin.
            Setelah beberapa tahun yang lewat pada tahun 2003 ketika saya mengantar Alm. Datu Tgk. A.K. Yakubi ke kecamatan Pantan Cuaca dalam rangka melihat pertapakan rencana pembangunan  Pondok Pasantren dari Yayasan Seulawah Jakarta bersama bapak saya, yang kebetulan beliau sebagai Camat Pantan Cuaca (H,Kamalludin S.Pd).Ketika itu saya bertanya kepada Alm. Datu A.K. Yakubi bahwa saya ingin seperti beliau menjadi penulis buku dan beliau sambil tersenyum sambil mengatakan bahwa saya mirip sekali dengan mantan komandannya dan di iakan oleh Bapak saya yang duduk di belakang. Sambil menyetir mobil saya bertanya lagi kepada Datu A.K Yakubi, Siapa Komandan Datu dulu? Beliau bermata Elang dan anak buahnya berkicau burung.Kemudian saya membaca buku “Aceh daerah Modal” yang di tulis oleh beliau dan saya menyimpulkan bahwa komandan Alm. Datu A.K Yakubi adalah Tokoh Pahlawan yang di atas yaitu Kolonel Muhamad Din.
            Dengan semangat patriot Proklamasi,atas nama tokoh pahlawan di atas saya menuliskan beberapa kisah tentang perjuangan seorang Pemuda  yang gigih dalam mempertahankan kemerdekaan bangsanya dari belenggu penjajahan, Ia  merupakan sosok pemimpin yang tangguh dan tangkas dalam menjalani kehidupan yang bergejolak pada masa tersebut.
            Berdasarkan dari kisah nyata cerita teman- temannya ( Veteran 1945 ),yang saya kumpulkan dari tahun 2003 hingga sekarang dan saya sebagai penulis ingin mengajak pembaca untuk dapat menggayominya sebagai bahan tolak ukur yang pada masa beliau telah memperjuangkan kemerdekaan bangsanya dengan darah dan nyawanya dan tinggal kita sekarang untuk dapat melanjutkannya cita-citanya dengan mengembangkan ilmu pengetahuan yang kita miliki sekarang ini.untuk mengisi kemerdekaan direpublic Indonesia ini.
            Dengan narasi naskah drama ini genersai penerus bangsa dapat mengetahui jiwa patriot kepahlawannya atas jiwa persatuan bangsa dalam memerdekakan negaranya.Mudah-mudahan tulisan ini dapat untuk di tampilkan dalam berbagai acara,baik dalam acara memperingati kemerdekaan,Hari Pahlawan, Hari sumpah pemuda dan hari-hari yang lain.
            Demikian naskah drama ini saya tuliskan semoga dapat menjadi bahan untuk kita semua dan sebagai karya sastra maupun drama dan semoga dapat di pentaskan,Sekian dan terima kasih.

                                                                                                              Wassalam 










                                                BIODATA

NAMA           : BIKA AMARA,SH

TTL              : BLANGKEJEREN,11 SEPTEMBER 1979

PEKERJAAN   : P N S  

INSTANSI     : KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
                     INDONESIA PADA BIRO PUSAT JAKARTA.

ALAMAT       : JLN INEN MANYAK TRI NO 27  SENTANG KOTA BLANGKEJEREN

NO HP          : 081295096616







INONESIA MUDA
INDONESIA MUDA INDAH MENAWAN
WAJAHMU ELOK RUPAWAN
DATANG BEARAK INTAN
MENJADI IDAMANSEPANJANG ZAMAN
USIAMU PANJANG TIADA BANDINGAN
TERUS BERMERK TANAH JAJAHAN
SELAMA HAYAT DI KANDUNG BADAN
NASIBMU ITU TAK DAPAT DILUPAKAN
HASILMU BANYAK,HUTANMU LEBAT
CUKUP SEMUA MEMENUHI SYARAT
TAPI HASILNYA TIADA DIDAPAT
SEBAB DI ANGKUT KE NEGARA BARAT
GETAH,,SERTA PARA MERICA
KEMENYAN,TEMBAKAU,KOPI BESERTA
MEMENUHI  HUTAN RIMBA BELANTARA
TAPI SEMUA TIADA KENTARA
ORANG DATANG BEREBUT LABA
MENGOSONGKAN KANTONG DARI EROPA
MEMBAWA KERANJANG SEBERAPA ADA
AKAN DI ISI DI INDONESIA
TINGGAL BANGSAMU BERPANGKU TANGAN
MELIHAT BANYAKNYA ORANG YANG DATANG
SEMUANYA MEMBAWA KERANJANG
HASILMU HABIS DISAMBAR ELANG
LIHAT KEJAMNYA MUSLIHAT MEREKA
LIHAT BODOHNYA BANGSA KITA
DI SEPAK,DI TERJANG,DI MAKI PULA
INLANDER JAHANAM ITU KATANYA
ATUR BARISAN JAUH DAN DEKAT
KUMPULKAN SEMUA MENJADI RAPAT
UNTUK MEMBELA NEGERI TERKEBAT
10 NOVEMBER 1990
 Almarhum AR,HAJAT

Prakata VETERAN




7.   Mempertahankan Teks Proklamasi KEMERDEKAAN

Setelah pembacaan Teks Proklamasi oleh Sukarno di jalan Pengangsaan Timur no 67 gedung Thamrin Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945,dan berita tersebut di bawa oleh Kolonel Muhamad Din ke Gayo lues pada tahun 1947 dan di bacakan oleh Kolonel Mohamad Din di Taman Baca’an ( Tugu Simpang Tiga) kota Blangkejeren bersama Pasukannya.
Setelah itu berita kemerdekaan Republik Indonesia menggema keseluruh wilayah Gayo Lues yang di sambut Gegap Gempita dan disambut  Puji Syukur kepada Allah Swt oleh seluruh rakyat dengan di naikannya bendera merah putih oleh Prajurit Ali Tikus di lapangan mini taman baca’an atau taman Bacak di kota Blangkejeren,kemudian di kecamatan di Rikit Gaib dan kecamatan Kuta Panjang.
Dengan berita kemerdekaan tersebut sampai ke telinga Raja Kejurun,Raja Cik,Raja Mukim,Pengulu bentukan pemerintahan boneka Kolonial Belanda dan mereka sangat marah atas berita tersebut dan mereka menantang Kolonel Mohamad Din untuk berperkara pergi ke Kuta Raja menjumpai Kapten van Mook dan Jenderal Van Heutz di Batavia atas berita kemerdekaan tersebut bahwa berita tersebut bohong dan tak mungkin terjadi di Aceh dan Gayo Lues karna Pemerintah Kolonial Belanda telah membangun jalur Trem Kereta Api terpanjang di Nusantara dari Kuta raja  sampai ke Medan dan mereka berasumsi Pasukan Belanda tidak mungkin kalah perang dengan TKR ( Tentera keamanan Rakyat), karna Pasukan Belanda di bantu oleh Tentera Nica ( Tenteran bayaran Inggris) yang berjumlah ribuan orang yang berpusat di Medan Sumatra Utara.
Akan tetapi gertakan mereka tidak menyurutkan nyali Kolonel Mohamad Din,dan seluruh  rakyat Gayo Lues mendukung Pasukan Muslimin Kolonel Mohamad Din karna rakyat betul-betul sangat menderita selama ini karna di terapkannya Pajak Hidup Mati yakni pajak bumi apabila rakyat tidak sanggup memberikan upeti kepada tuan tanah maka mereka akan di berikan sangsi yaitu membayar pajak hidup sehari 3 Sen/hari apabila tidak sanggup membayar maka akan menjadi buruh kerja paksa di tanah Raja Kejurun.
 Sambil mengatur siasat, Kolonel Mohamad Din  memerintahkan “Pasukan Bagura” pimpinan Tgk Ilyas Leube untuk menghabisi Raja Kejurun yang berangkat ke Kutaraja di Takengon setelah beliau dapat mencegat pengantar surat suruhan Raja Kejurun di Bireun dan di dalam isi surat tersebut adalah Menyuruh Belanda menyuntik mati Kolonel Mohamad Din setelah nanti sesampainya di Kutaraja dan Raja Kejurun akan ikut membantu  Pasukan “Teuku Daud Cumbok” dalam perang Kudeta di Aceh yang akan dilaksanakan dengan pasukan Belanda di Aceh.
Dan ketika rombongan Kolonel Mohamad Din dan Raja Kejurun sampai ke Takengon, dan bermalam di sana. Sambil menunggu waktu beliau mengajak Raja Kejurun untuk menonton bioskop buatan Belanda di samping Meligou Bupati Aceh Tengah sekarang. Dan Raja Kejurun pun ikut menonton film di bioskop tersebut bersama pengawalnya.
Ketika sedang asyik menonton film di dalam bioskop tiba-tiba lampu padam dan di saat itulah pasukan BAGURA (Barisan Gerilya Rakyat) masuk kedalam bioskop dan  menculik Raja Kejurun di hadapan pengawalnya kemudian mereka membawanya ke daerah kecamatan Silih Nara wilayang Angkup.
Beberapa bulan kemudian Raja Kejurun di temukan jasadnya oleh Aman Kuba dari Pendere Tansaril  ketika sedang mencari ikan di sungai Pameur. Setelah itu beliau menguburkan jasad raja kejurun setelah mengambil harta di tubuh raja kejurun ( Cincin Mas,Rantai arloji yang terbuat dari mas,uang dan beberapa surat berharga lainnya). Kemudian Aman Kuba pulang ke kampungnya.Ketika telah sampai di kampungnya, Aman Kuba mendapat kabar bahwa Raja kejurun Gayo telah di culik dan tidak dapat di temukan dan barang siapa yang dapat menemukannya akan di berikan hadiah uang oleh Belanda. Beliau ( Aman Kuba) curiga dan yakin bahwa yang ditemukannya di sunga Pameur adalah jasad Raja Kejurun Gayo, maka dari itu beliau berangkat lagi ke sungai Pameur untuk mengambil Jasad tersebut. Setelah beberapa hari beliau tidak dapat menemukannya lagi kuburan raja kejurun  karna kuburannya tidak diingatnya lagi di mana ia menguburkan jasad raja kejurun tersebut. Setelah seminggu beliau mencarinya tiba-tiba beliau menemukan seorang tentera Jepang  yang tersesat di hutan Pameur, Daripada capek mencari kuburan lebih baik membantu tentera Jepang ini kemudian beliau membawanya ke kampong Pendere dan sesampainya di Kampung Pendere, Tentera Jepang ini  membuat roda kayu yang bisa  menggiling kopi bertenaga air yang terbesar di Aceh dan sampai sekarang masih ada di Kilang Kopi Aman Kuba di kampong Pendere Tansaril Aceh Tengah.

Dari hasil penyelidikan Tentera Belanda pada saat itu mengarahkan bahwa terbunuhnya Raja Kejurun Gayo karna perseteruan Kolonel Mohamad Din dan dari itu Kolonel Mohamad Din di tangkap di Kutaraja dan di asingkan ke Boven Diugul Irian Barat ( Papua) bersama Ir.Sukarno, Mohamad Hatta,dan beberapa petinggi yang telah memproklamirkan Proklamasi 1945 setelah Belanda memberitakan isu di Gayo Lues bahwa Kolonel Mohamad Din telah meninggal di suntik mati oleh Tgk Daud Beu’reh karna Kolonel Mohamad Din terlibat dalam perang Cumbok di Aceh pada tahun 1948 dan di kuburkan di Kerkof ( Pekuburan Belanda) di Kutaraja dan Proklamasi Kemerdekaan tidak ada lagi di Republik Indonesia dan Negara Indonesia telah musnah karna pemimpinnya di tangkap dan telah di buang dan juga telah di penjarakan.
Banyak rakyat yang tidak percaya atas isu murahan dari Pasukan Belanda dan isu ini terbantahkan setelah Pejuang pimpinan Kolonel Suharto dapat mengalahkan pasukan Belanda di Yogyakarta dan menguasai Kota Yogyakarta selama 6 jam pada tahun 1949. Dan dari kejadian itu menjadi boomerang di pasukan Belanda dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dapat di pertahankan oleh rakyat Indonesia setelah perjanjian KMB ( Konferensi Meja Bundar) pada tahun 1950.
Dengan penyerahan kekuasaan Pemerintahan Kolonial Belanda kepada Republik Indonesia maka seluruh aset negara di serahkan kepada pihak Republik dan dengan ini Kolonel "Mohamad din" segera membuat pemerintahan dalam menjalankan roda kenegaraan di Kota dingin Takengon bukan di Blangkejeren seperti amanat beliau kepada Presiden Sukarno yakni “kedaulatan Sultan diberikan kepada Matahari kelak pada saat Bulan dan Bintang bercahaya seribu tahun dari sekarang dan harus kita bangun pekarangannya agar puyuh tak dapat berlari pada waktu siang maupun malam."
Kedaulatan Sultan sebagai pemangku adat di kembalikan lagi kepada Kejuruan Iskandar Muda dan pemangku roda pemerintahan (Ulu Rintah) di bangun sedemikian rupa bedasarkan resam dan peraturan yang berasaskan persatuan dan kesatuan bangsa.


                   Dari berbagai sumber : Pejuang Veteran 45

8. Cerita Penyiksaan di Tangsi Belanda

Menurut cerita dari berbagai sumber bahwa di tangsi Belanda tepatnya di Tangsi Blangkejeren banyak menuai cerita yang menyedihkan terutama penyiksaan kepada kaum wanitanya yang telah di tawan oleh pasukan Belanda.


 Yang apabila wanita pejuang(berparas cantik) yang telah di tawan mereka( Belanda),maka malamnya wanita ini akan di suruh mandi dan memakai wangi-wangian,setelah itu di ajak minum anggur bersama-tuan-tuan kompeni, apabila tidak mau minum anggur bersama mereka di situlah penyiksaan ini di mulai dengan membuka mulut wanita pejuang tersebut secara paksa kemudian Tentara Belanda yang telah mabuk mengencingi mulut wanita tersebut setelah itu di perkosa secara beramai-ramai. Dan dalam penyiksaan tersebut wanita ini berteriak kesakitan yang dalam ucapannya berbahasa Gayo yakni: Bise.....
Pasukan Belanda mengartikan bahwa ucapan wanita tersebut adalah "masih bisa" padahal artinya dalam bahasa Gayo "Bise" adalah sakit sehingga banyak tentara Belanda menjadi kalap karenanya dan membayonet kemaluan wanita tersebut sampai mati. Setelah membayonet kemaluan wanita pejuang tersebut, Pasukan Belanda sambil marah banyak berkata:  seharusnya pejuang wanita muslimin ini meminta ampun kepada kita akan tetapi masih bisa melawan..padahal sudah 20 serdadu memperkosanya,masih saja berucap "bisa'. Wallahualam.

Dan kepada kaum lelaki yang menjadi tawanan  (pejuang Muslimin),maka pihak tentara Belanda akan menyuntikan kuman lepra kepada tawanan tersebut sehingga penyakit ini akan terjangkit dan apabila penyakit kusta  sudah terjangkit.  Mereka(tawanan) dilepaskan ke tengah- tengah masyarakat agar penyakit ini akan menular ke seluruh masyarakat. Ini adalah salah satu politik Genoside Belanda di Tanah Gayo. Setelah politik Genoside ini di ketahui oleh dunia,Pemerintah Belanda kemudian meminta maaf kepada rakyat Gayo khususnya,Aceh dan dunia pada umumnya dan Pemerintah Belanda membangun Rumah Sakit kusta di Lau Seumomo daerah Kabupaten Karo(Sumatera Utara) dan menjadi Rumah sakit kusta pertama di Indonesia.

                                                                                  
                                                                          Dari Berbagai Sumber:
                                                                          Pejuang Veteran 45







Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADAT MELENGKAN

ROMANTIKA TENGKU ILYAS LEUBE