ADAT MELENGKAN
ADAT MELENGKAN
DAFTAR ISI
“SEBILAH SIRIH LAYANG”
KATA
PENGANTAR
SARAH
KATA
BAB
I. PENDAHULUAN
A.ARTIKULASI KATA MELINGKAN
B.TUJUAN DAN MANFAAT MELINGKAN
C.KORELASI MELINGKAN DENGAN HUKUM
ISLAM
(AL- QUR’AN DAN HADIST )
BAB
II. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
A.LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
B.PEMECAHAN MASALAH
1.Tujuan Seminar Melingkan
2.Keberadaan dan Harapan Seminar
Melingkan
BAB
III.JENIS –JENIS MELINGKAN
1.MELINGKAN TURUN MANDI
a.Melingkan Turun mani
secara temengan
b.Melingkan Turun Mani secara
berserah
2.MELINGKAN SINTE SERAH KU GURU
3.MELINGKAN SINTE SERAH KU REJE
MUDIM (SUNET
RASUL).
4.MELINGKAN MENJAMU KU RALIK
5.MELINGKAN SINTE NGERJE
(PERKAWINAN)
6.MELINGKAN BERGURU
7.MELINGKAN NYERAH NI EDANGAN
PITU
8.MELINGKAN NAIK REMPELE
9.MELINGKAN SINTE MATE
(MENINGGAL DUNIA)
DAFTAR
LAMPIRAN
1.KATA PERSEMBAHAN DIDONG GAYO
2.DAFTAR TIM PERUMUS SEMINAR
3.DAFTAR NAMA PEMAKALAH
BAB I
A. ARTI KUMULASI KATA MELENGKAN
Secara etimologi; kata “Melingkan” asal katanya
“Ling” artinya” suara” ditambah dengan
awalan “Me” dibaca “Meling” artinya “Bersuara”/ berbunyi “ bola di tambah
dengan akhiran “AN” di baca “Melingkan” artinya
“SUARAKAN ATAU BUNYIKAN”.
Dengan demikian dapat diartikan
bahwa,kata “Melingkan” itu adalah kalimat “Perintah” dari seseorang kepada
seseorang dan atau atas nama kelompok.Hal ini sesuai dengan yang pernah
kita lihat dari praktek /peragaannya selama ini ,dimana seseorang dalam satu
kelompok ditunjuk untuk menyampaikan amanah/pesan kepada kelompok lainnya
melalui seseorang selaku atas nama kelompoknya juga,inilah disebut dengan
“Melingkan”.
Secara Pengertian ; kata “Melingkan” merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang ditetapkan oleh unsur adat didalam suatu sara’
terutama dalam urusan yang harus melibatkan keikutsertaan unsur adat dalam
proses pelaksanaannya yang terdapat pada kegiatan sinte murip dan sinte ulak
kutuhen.Hal itu harus dilaksanakan dengan acara Melingkan untuk mohon ijin
sekaligus keikutsertaannya atas acara yang akan dilaksanakan.Biasanya pihak
yang mempunyai kegiatan (sukut sepangkalan) bermelingkan dengan pihak unsur
adat setempat pada saat acara dilaksanakan sekaligus memohon keikutsertaan unsur
masyarakatnya.
B.TUJUAN DAN
MANFAAT MELINGKAN
Mengingat
bahwa seni budaya Melingkan merupakan salah satu warisan dari pada leluhur kita
yang sampai saat ini masih di budayakan oleh masyarakat Gayo Lues, terutama
Suku Gayo yang tersebar disebelas Kecamatan sekabupaten Gayo Lues,akan tetapi
menurut analisa kita akhir-akhir ini tidak seperti semua budayanya beberapa
tahun lalu.Melingkan merupakan bentuk ucapan dalam bertutur kata sebagaimana
yang tercantum diatas,sehingga Melingkan ini dapat dijadikan sebagai alat
interaksi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.Selama ini acara
Melingkan diutamakan pada saat adanya acara sinte murip dan sinte mate ( Acara
Kegiatan Menghadapai Pesta Kehidupan dan Kegiatan Ketika Menghadapi Meninggal
dunia ).
Kemudian
sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa Melingkan dalam
pelaksanaannya bersifat rendah hati,dalam arti kata tidak pernah ada sifat
ujub,ria dan takabur dalam prilaku sehari-hari.Hal ini dapat dirasakan baik
dalam bertindak,berbuat dan berbicara terutama dalam acara ber Melingkan yang
senantiasa merendahkan apa yang ada pada sisi kita sembari lebih memuliakan
keberadaan dan kelebihan orang lain,dalam istilah bahasa Gayo yang sering kita
dengar dengan sebutan “BERKEKALEHAN”.
Kemudian
disisi lain kita perhatikan selama ini rangkaian ungkapan dalam bahasa
Melingkan mengacu kepada kata-kata adat ( Cerak Nedet ).Disamping itu juga
danya terdapat dalam bahasanya yang mengandung Ilmu Hikmah dan Ilmu Pengetahuan
baik secara nyata maupun abstrak,antara lain sebagai berikut :
1.Adanya
terdapat Pendidikan Moral dan Akhlak yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.
2.Adanya
terdapat Sistem Pendidikan Ilmu Terapan tanpa dipelajari di Lembaga Pendidikan
Formal dan Informal.
C. KORELASI
MELINGKAN DENGAN HUKUM ISLAM.
Melingkan
adalah suatu perbuatan yang sudah turun temurun dan nenek moyang kita,oleh
kerna demikian setelah kita melihat dan mendengar pelaksanaan yang demikian
asal- usulnya,Tujuannya dan faedahnya.yang sangat baik sekali dalam rangka
hukum yang disempurnakan dengan adat.Didalam melengkan adanya terdapat tutur
kata yang tersusun penuh dengan sopan santun,sesuai dengan ayat dan hadist.
Firman Allah
dalam Alqur’an surat :
Artinya :
“Perkataan
yang baik itu lebih baik darpada Sedekah yang di ikuti dengan perkataan yang
menyakiti.”
Artinya : “
Apabila diberikan suatu penghormatan maka berikanlah penghormatan yang lebih
baik daripadanya atau se umpamanya”
HADIST
Artinya : “
Barang siapa beriman dengan Allah SWT dan hari kiamat hendaklah berkat dengan
baik atau diam.
Artinya : “
Apa apa yang di anggap orang mukmin itu baik,maka itu baik.
Artinya :
‘Adat itu menjadi Hukum’
Kedua
Kandungan Melengkan, mengandung sejarah pengajaran dan nasehat
Ayat- ayat
Sunat:
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
A.Latar Belakang Permasalahan
Asal Linge awal serule
gajah bintang dikarang
Ike iatas mubintang tujuh ike ituyuh
kal sipitu mata,kuyu berasal uren berusul,perbuatan muasaliah.
Ike asal ni kuyu ari simang simut,Ike
asal ni kedut rere remane,Ike asal ni ujud ari ALLAH TA’ALA,Asal ni uren
lazimme ari kedut,Asal ni kerpe biesee jarum jemarum,Asal ni kaum keta ari Edem
urum Hawa,Asal ni inget ari siopat,Asal ni atur keta ari sipitu,Asalni resam
ari siempat belas terbit ni edet ari Potemerhum terbit ni Hukum ari Syah Kuala.
Sehubungan dengan kata istilah bahasa Gayo Terbit Edet Bak
Potemerhum terbit Hukum Bak Syeh Ulama.Hal ini maksudnya segala sesuatu yang
berkaitan dengan adat istiadat mengacu kepada keputusan yang telah ditetapkan
oleh unsur adat (saudere,urang tue,pegawe,pengulunte) dan yang bersngkutan
dengan masalah hukum mengacu kepada keputusan/ketetapan para ulama.
Seiring dengan rangkaian kata-kata diatas bahwa pelaksanaan Melingkan
sudah ada sejak beradaan manusia terutama di Negeri Gayo yang terdiri dari Gayo Deret (Linge),Gayo Lues,Gayo Lueng,Gayo laut,Gayo
Lukup dan Gayo Alas.Pelaksanaan Melingkan yang berkaitan dengan masalah adat
dan hukum harus disampaikan dengan kata-kata melingkan sejak dari berdirinya
Kerajaan Linge hingga sekarang.
Mengingat karena Melingkan tersebut mutlak harus dilaksanakan
ketika ada kegiatan warga masyarakat yang harus melibatkan keikutsertaan unsur
adat dan anggota masyarakat setempat maka sangat dirasa perlu dilestarikan.Namun
akhir-akhir ini budaya Melingkan tersebut sudah semakin menghilang
ditengah-tengah masyarakat,hal ini disebabkan karena:
a.Menipisnya
rasa memiliki arti dan makna kebudayaan itu.Padahal budaya
itu
menunjukkan jati diri kita/bangsa yang berkepribadian yang luhur secara
turun temurun.
b.Hilangnya rasa saling harga
menghargai,hormat menghormati antar budaya
lokal dan antar budaya suku
bangsa,sehingga kerap terjadi
perselisihan
pemahaman yang negatif.
c. Hilangnya rasa
tanggung jawab baik secara individu maupun kelompok
untuk menggali keberadaan budayanya yang
masih terpendam dan lain-lain
d.Kurangnya sifat jiwa
besar untuk saling menghargai karya dan pendapat
antar sesama maupun orang lain.
e.Telah berkurangnya minat warga masyarakat
untuk mempelajari Melingkan.
f. Rapuhnya kekuatan unsur adat untuk
menerapkan Melingkan pada
sara’/kampungnya terhadap kegiatan-kegiatan yang harus dengan
cara
B.Pemecahan Masalah
A.Berdasarkan hasil keputusan
bersama (tutor dan peserta seminar)
anatar lain sebagai berikut:
1.Agar Melingkan ini dapat dimanifestasikan
kepada masyarakat
banyak,terutama atas nama Suku Gayo
dimanapun berada,sangat
dirasa perlu pembuatan buku pedoman
Melingkan dari hasil seminar
ini untuk
disampaikan kepada setiap peserta seminar sebagai acuan
untuk pedoman mendidik
kadernisasi Pemelingkan yang handal.
2.Agar Pihak Pemerintah merekomendasikan
kepada Bapak Camat
(
MUSPIKA ) dan para Bapak Geucik seKabupaten Gayo Lues,serta
para Bapak Ketua Imem Mukim untuk membina dan
mengawasi
terhadap
perlunya membudayakan Seni Budaya
Melingkan disetiap
kampung diwilayah kerjanya masing-masaing.
3.Agar Pihak Pemerintah berkenan mengadakan
pelatihan Melingkan
disetiap Kecamatan,sehingga para pesertanya
banyak tertampung.
4.Mohon kiranya seminar atau dalam bentuk
pelatihan diadakan setiap
tahunnya sehingga kegiatan tersebut
disamping dapat dijadikan
sebagai
sumber Ilmu Pengetahuan dan juga dapat juga menjadi
ajang silaturahmi antara rakyat dengan
pemimpinnya dan antar
sesama peserta/undangan.
5.Agar Seni Budaya Gayo,baik yang sedang
berjalan maupun yang
sudah hilang disebabkan oleh
perpindahan/perubahan zaman dapat
dibudayakan lagi,maka kiranya
Pihak Pemerintah dapat
mempertimbangkan terbentuknya Sanggar Seni
Budaya disetiap
Kecamatan seKabupaten Gayo Lues,lengkap
dengan sarana
1.Tujuan
Seminar Melingkan
Sebagaiman yang telah kita dengar,lihat dan
kita laksanakan dalam
prakteknya selama ini “Budaya Tak Benda”yang
turun temurun dalam
bentuk komunikasi yang bersifat rendah
hati,dalam arti kata tidak pernah
ada sifat ujub,ria dan takabur dalam
prilaku kita sehari-hari.Baik dalam
bertindak,berbuat dan berbicara terutama
berkomunikasi dalam
bermelingkan,yang senantiasa menapikan apa
yang ada pada kita sembari
lebih
memuliakan keberadaan orang lain,dalam istilah bahasa Gayo yang
sering
kita dengar dengan sebutan ‘BERKEKALEHAN”.
Oleh karena itu,kami selaku ketua Dewan
Kesenian Aceh Kabupaten Gayo
Lues atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten
merasa bertanggung jawab
atas sangat perlunya membudayakan kembali Melingkan
ini terutama pada
kegiatan Sinte Murip Dan Sinte Ulak KuTuhen
sebagaimana yang telah kita
laksanakan selama ini ditengah-tengah
masyarakat kita.
Agar melingkan ini tidak hilang (mulemas
osop) atas terpaan atau pengaruh
globalisasi secara universal (umum),maka
kami selaku atas nama masyarakat
Kabupaten Gayo Lues akan merekomendasikan
Melingkan ini kepada Bapak
Bupati selaku atas nama Pemerintah
Kabupaten Gayo Lues,agar dapat
dimasukkan sebagai mata pelajaran muatan
lokal terutama tingkat Sekolah
Lanjutan Pertama (SLTP) dan Sekolah
Lanjutan Atas (SLTA) serta Perguruan
Tinggi yang ada di kabupaten Gayo Lues guna
terwujudnya insan yang
berakhlakul qarimah dan rasa memiliki
terhadap seni budaya melingkan
Kemudian disisi lain kita perhatikan selama
ini ,bahwa rangkaian ungkapan
dalam penyampaian bahasa melingkan yang
selama ini sama-sama kita
ketahui sebagai kata adat (cerak
Nedet),yaitu adanya terdapat didalamnya
Ilmu Pengetahuan yang mengandung
ilmu,hikmah baik secara nyata maupun
abstrak,antara lain sebagai berikut :
1.Pendidikan Moral dan Akhlak yang sesuai
dengan Al-qur’an dan Hadist.
2.Adanya terdapat sistem Pendidikan Ilmu
Terapan tanpa dituntut atau
dipelajari di Lembaga Pendidikan asalkan
mau mendengar dan melihat
INSYAALLAH akan mendapat,baik yang berkenaan
dengan hukum Syiar’
dan hukum adat dan lain-lain adat istiadat(kebiasaan
suatu tempat/Syara’).
2.Keberadaan dan Harapan Seminar Melingkan
2.1.Keberadaan Melingkan
Saya,kami dan para pembaca buku ini dimanapun
berada dan
darimanapun asal suku dan bangsanya
terutama Suku Gayo tanpa
menapikan suku dan bangsa lainnya
yang ada diluar Kabupaten
Gayo
Lues.
Kita semua berharap “Satu Ingatan,Satu
Pendengaran,Satu Rasa dan
Satu Perasaan yang sama”,bahwa kita
adalah satu nenek moyang dan
anasir yang sama diciptakan Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa,yaitu
keturunan Nabi Adam Alaihisalam dan
Siti Hawa yang di desain
Seiring dengan itu,kita sama-sama
merasa bangga atas asal-usul suku dan
bangsa kita masing-masing,akan tetapi
semua itu menjadi sia-sia
disebabkan oleh:
a.Menipisnya rasa memiliki arti dan
makna kebudayaan itu.Padahal
budaya itu menunjukkan jati diri
kita/bangsa yang berkepribadian yang
luhur secara turun temurun.
b.Hilangnya
rasa saling harga menghargai,hormat menghormati antar
budaya lokal dan antar budaya suku
bangsa,sehingga kerap terjadi
perselisihan pemahaman yang
negatif.
c.Hilangnya rasa tanggung jawab baik
secara individu maupun kelompok
untuk menggali keberadaan budayanya
yang masih terpendam
dan lain-lain
d.Kurangnya sifat jiwa besar untuk
saling menghargai karya dan pendapat
Melalui Seminar Melingkan yang
dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 20 desember 2014 yang lalu
yang diprakarsai oleh
Dewan Kesenian Aceh Kabupaten Gayo
Lues,H.Ali Husin,SH
(Katua DKA dan Ketua DPRK,red) selaku atas
nama Pemerintah
Kabupaten Gayo Lues,dan Drs.Muhammad
Jamin atas nama Bupati Gayo
Lues (H.Ibnu Hasim,S.Sos.MM) membuka
dan menutup acara Seminar
Melingkan saat itu.Pada waktu yang
sama,mereka berharap termasuk
Bapak Drs.Ramli.S.MM (Tim Ahli
Merangkap Peserta Seminar) dan
Bapak H.Kamaluddin,SPd (Ketua Panitia
Pelaksana Seminar Melingkan)
antara lain pesan dan harapannya
kepada peserta Melingkan.
Kata sambutannya masing-masing
sebagai berikut :
“Bapak Drs.Muhammad Jamin (Kadis
Dikjar Kabupaten Gayo Lues)
menitik beratkan seraya berharap kepada
peserta seminar dan para
Tutor/Pemakalah ( H.Ibrahim
M,H.Abdul Halim,Drs.H.Ramli S,MM dan
H.Rajudin Lc ) :
-Hasil Seminar Melingkan agar dapat dibuat dalam bentuk buku,sehingga
dapat menjadi pedoman
untuk dijadikan mata pelajaran muatan lokal
di lembaga-lembaga
pendidikan formal dan informal di Kabupaten
Gayo Lues.
-Para Tutor dan peserta Seminar diharapkan proaktif mencari
dan
mendidik kader hukum
adat dan pemelingkan-pemelingkan yang
handal/berkualitas.
-Insya Allah Pemerintah (Dikjar) kabupaten Gayo Lues akan
mengalokasikan
anggaran untuk biaya oprasional Pembinaan Kader
pemelingkan disetiap
tahun anggaran yang nota bene Pembinaan Seni
Budaya Berada pada Tupoksi Dikjar”.
“Bapak
H.Ali Husin,SH (Ketua DKA dan DPRK)”
Dalam
arahannya hal yang senada dengan Bapak Drs.Muhammad Jamin
diatas
termasuk Bapak H.Kamaluddin,SPd.Namun diakhir sambutannya
dapat kami
petik yaitu dengan suksesnya Seminar Melingkan ini,maka
Insya Allah
Tahun Anggaran 2015 nanti akan dilaksanakan Seminar Adat
untuk lebih
terbudayakannya Melingkan ditengah-tengah masyarakat
Gayo
Lues.Budayakan Melingkan ini,karena Melingkan adalah Sarana
Komunikasi
para pemegang Adat pada suatu sara.
“Bapak
Drs.H.Ramli S.MM.cs.Dalam sambutannya “
Saya
dan kami bertiga sangat terharu dan
mengucapkan terima kasih
dan
penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Bupati atas nama
pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gayo Lues yang masih menaruh
harapan
kembali membudayakan melingkan,dimana
kita ketahui bahwa
Budaya Melingkan ini warisan dari pada nenek moyang kita
sejak ribuan
tahun yang
lalu secara turun temurun.Namun akhir-akhir ini kita lihat
semakin hari semakin berkurang upaya untuk
membudayakannya.Kami
yakin dan percaya kepada orang tua kami dan para peserta
seminar,bahwa
Budaya Melingkan ini akan segera
terwujud
kembali.Karena
rata-rata pesertanya ahli Hukum Syara’
dan Adat serta
para
pakar-pakar Melingkan seKabupaten Gayo Lues.
“Harapan
Peserta Seminar”
Sangat pariatif dan komplek,yang
ditujukan kepada Pemerintah
Kabupaten Gayo Lues antara lain
dapat kami rekomendasikan sebagai
berikut :
1.Agar Melingkan ini dapat dimanifestasikan
kepada masyarakat
banyak,terutama atas nama Suku Gayo
dimanapun berada,sangat
dirasa perlu
pembuatan buku pedoman Melingkan dari hasil seminar ini
untuk disampaikan kepada setiap peserta seminar
sebagai acuan untuk
pedoman
mendidik kadernisasi Pemelingkan yang handal.
2.Agar Pihak Pemerintah
merekomendasikan kepada Bapak Camat
( MUSPIKA ) dan para Bapak Geucik seKabupaten
Gayo Lues,serta para
Bapak Ketua
Imem Mukim untuk membina dan mengawasi
terhadap
perlunya membudayakan Seni Budaya Melingkan disetiap
kampung
diwilayah
kerjanya masing-masaing.
3.Agar Pihak Pemerintah
berkenan mengadakan pelatihan Melingkan
disetiap Kecamatan,sehingga
para pesertanya banyak tertampung.
4.Mohon
kiranya seminar atau dalam bentuk pelatihan diadakan setiap
tahunnya
sehingga kegiatan tersebut disamping dapat dijadikan
sebagai sumber Ilmu Pengetahuan dan juga dapat juga menjadi
ajang silaturahmi
antara rakyat dengan pemimpinnya dan antar sesama
peserta/undangan.
5.Agar Seni
Budaya Gayo,baik yang sedang berjalan maupun yang sudah
hilang
disebabkan oleh perpindahan/perubahan zaman dapat
dibudayakan
lagi,maka kiranya Pihak Pemerintah dapat
mempertimbangkan
terbentuknya Sanggar Seni Budaya disetiap
Kecamatan
seKabupaten Gayo Lues,lengkap dengan sarana
pendukungnya.
JENIS-JENIS MELINGKAN
1.Melingkan Turun
Mani
Pada sinte turun mani dalam masyarakat suku
gayo khususnya Gayo lues ada
dua sistem sinte turun mani sebagai berikut:
A.Sinte
Turun Mani secara temengan
Sistem
turun mani secara temengan ini biasa dilakukan apabila
kemampuan
secara ekonomi berkekurangan dan bisa juga sifatnya
manunggu sang
bayi tersebut dalam kondisi sehat,sehingga kalau ada pun
rencana
menghaqiqahkan dari pihak orang tuanya tidak ada halangan
mengingat kerna
sang bayi akan di haqiqahkan.Kalaupun tidak di
haqiqahkan
maka cukup dengan cara diatas sambil kenduri selamatan
mohan
kesehatan kepada Allah terutama sang bayi dan segenap
keluarganya.Jadi
pada sinte semacam ini tidak ada penyerahan secara
melingkan,hanya
saja penyerahannya secara langsung dari pihak sang
Walaupun demikian bahan turun mani secara temengan tersebut
tetap di sediakan secara lengkap kecuali bahan kelengkapan apabila di
haqiqahkan.
1.Bahan Sinte Turun
Mani secara temengan sebagai berikut:
a.Batil barsab
selengkapnya
b.Beras 2(dua)
bambu,1 (satu) bambu dalam tempayan serta dengan alat
bawaan kesungai,antara lain
kelati,demi,mungkur,kelapa,pedang,kain atau
upuh tiang
kodop sang bayi,selengsung persalaman ke bumi,dan kelapa
muda untuk tempat dirin kayu alat cukur
sang bayi.1
(satu) bambu lagi untuk penebus kepada bidan serta uang
alakadarnya
tawar pesejuk /dirin kayu kucak.
2.Sinte Turun
Mani secara berserah
Ditahap
ini kerna pihak orang tua melaksanakan haqiqah maka diadakanlah dalam
penyerahan hukum haqiqahnya kepada adat dan masyarakat setempat melalui
melingkan.Bahan-bahannya selain dari pada bahan pada sistem temengan
diatas ada
tambahannya sbb :
a.1(satu) buah pisau,digunakan untuk alat penyembelih haqiqah tersebut
b.Kain
putih satu pingang (1 mater),digunakan untuk tudung kepala tukang sembelih .
K kesemuanya ini dimasukkan didalam tempayan atau baskom
termasuk bahan yang lainnya
A adapun isi
melingkan penyerahannya sbb:
Sebelum melaksanakan melingkan ucapkan salam terlebih
dahulu,kemudian ucapkan:
Reje......... Ari nge kukunulen kite reje edet urum ukum
reje wali kuen mu wali kiri isi ni sarakku
reje ari kerna harap ni
kami gere sengkerat reje tuakal ni gere semelah reje nge
berharap kami ku Allah
reje nge berharap kami ku Nabi reje berharap kami ku kite
reje ike si narue enti naeh
kire isemet ike si konote enti kire naeh ikerat reje kerna
ujud bahru tempat ni silep
urum lupe reje bahru mera mu peok colek merta mu
gedok reje si kerna bibir
gere bedeku ipon gere berbelide reje delah gere bertulen
gerngongan gere bersegapa
reje dang pe oya-oya sempat puen ume reje dang pe
ara- ara sempat we gere
reje keta simale ku serahan ku kite reje berupe bahan sinte
turun mani ni buah hati
jantung rasa reje.Teringet aku ngatai kite reje ara belenye
siopat perkara reje
pertama harap kedue berhi reje ketige berani keopat percaya
aku ken kite reje sebelum
kuserahan batil tembege beresapan ruje berisin dirie reje
si ganyil opat si genap
lime reje ku katan bang mulo ku kite ken rapal siopat reje
pertama maas kedue maaf
reje ketige tabi keopate ampun reje kati
ku katan ken
rapal opata reje kerna
ninget aku ujud bahru reje ken ton ni silep tempat ni lupe
reje angan kasat ni kami
kati kami kunulen reje edet urum ukum i was ni sarak ini
reje kerna gere mubuah
hati tangisi bang buah hati kerna gere mujantung rasa
sidele we jantung rasa
reje sekali nge ara buah hati urum jantung rasa ini reje nge
le ken sinte tangung nge
ken berat jujungen reje nte bangune lo si serlo ini/ingin si
sara ingin ini reje nge
le ara rezeki ari ama ine ni buah hati jantung rasa reje
iturunen bang buah hati
jantung rasa in i reje ku waih aunen gerale turun mani reje
kuduk kumudin ari oya
reje ara bermudahan rezeki si osah Tuhen reje ninget mien
kami ari jema tue’e reje
ken perintah ni Tuhen urum sunnah ni
Nabi reje ken tebus
gade ni buah hati jantung
rasa ini reje kami osan haqiqahe i was ni sinte ini reje
kerna edet si berujud ukum
siberkalam reje kalam beserta bene reje ini le si male
ku serahan ku kite reje
atas nama siopatku reje nerime mi kite reje,ari kite rata
bewene.
Ulu rintah.....Bangun-bangune ulu rintah ken katate nge terang peri te peh nge
selisih ulu rintah
kerna nge ijurahan tentu turah berjamut
ulu rintah ike nge italu bangune turah
bersahut ulu rintah
urum cerak selput peri singket ulu rintah nge kami terime ulu
rintah delem nerime peh
die rempak sama we kami urum kite nlaksanane ulun
rintah.
2. Sinte Melengkan Serah ku Tengku Guru
Pihak pemberi melingkan mengucapkan salam terlebih
dahulu,kemudian:
Tengku.........Bangun-bangune
tengku was ni murip ini tengku gere mubuah hati tangisi buah
hati tengku gere
mujantung rasa si dele ara we jantung rasa tengku sekali ngara
buah hati jantung rasa
tengku ninget kami ken perintah ari Tuhen tengku uru
sunnah Rasul tengku
anak rupene titipen Tuhen ku ama uru ine tengku turah
tangung jeweb ken ilmu
ni dunie ni urum akherate tengku kemudin ari oya tengku
ninget kami ken perman
nin Tuhente tengku urum sunnah ni Rasulte tengk segele
buet serahan ku ahlie tengku kati enti muruntuh
karam akhire puren tengku ini le
angan kasat hejet niet
ni kami tengku male menyerahan anak ini ku tengku i osah
tengku we kire inih
simumatae urum suluh si mucahayae tengku keta ini kami ari
segenap jema tue ni
kekanak ni tengku male menyerahan ne ku tengku buge kase
puren nguk betihie
huruf urum kalimahe tengku harap ni kami gere sengkeret tu
akal ni kami gere
semelah,terime kam mi ken muridme tengku ikuduk noya
tengkukerna awale nge
le berpemuleen tengku buge akhire peh mukesudahan we
kiree tengku oya we
ling ari kami tengku nerime mi tengku.
.Melingkan Sinte Serah ku Tengku Guru
Pihak pemberi
melingkan mengucapkan salam terlebih dahulu,kemudian:
Tengku.........Bangun-bangune tengku was ni murip ini
tengku gere mubuah hati tangisi buah
hati tengku gere mujantung rasa si dele ara we jantung
rasa tengku sekali ngara
buah hati jantung rasa tengku ninget kami ken perintah
ari Tuhen tengku uru
sunnah Rasul tengku anak rupene titipen Tuhen ku ama
uru ine tengku turah
tangung jeweb ken ilmu ni dunie ni urum akherate
tengku kemudin ari oya tengku
ninget kami ken perman nin Tuhente tengku urum sunnah
ni Rasulte tengk segele
buet serahan ku
ahlie tengku kati enti muruntuh karam akhire puren tengku ini le
angan kasat hejet niet ni kami tengku male menyerahan
anak ini ku tengku i osah
tengku we kire inih simumatae urum suluh si mucahayae
tengku keta ini kami ari
segenap jema tue ni kekanak ni tengku male menyerahan
ne ku tengku buge kase
puren nguk betihie huruf urum kalimahe tengku harap ni
kami gere sengkeret tu
akal ni kami gere semelah,terime kam mi ken muridme
tengku ikuduk noya
tengkukerna awale nge le berpemuleen tengku buge
akhire peh mukesudahan we
kiree tengku oya we ling ari kami tengku nerime mi
tengku.
Jawaban tengku guru
lebih kurang sbb:
Tengku........ken kata te nge terang peri te peh nge
selisih tengku gih naeh perlu ku kupes kerna
nge tures i penge kemiring tengku keta ke masalah
muserah ni anak ini ku
tengku nge kami terme tengku delem nerime peh die
rempak sama kami urum kite
mendoane ku Allah tengku kayi hidayahne terang nate ku
anakte ini tengku.
-Pada sinte
ini pertama harus kita perhatikan kalau seandainya ada penyerahan haqiqah
pada
saat ini
maka melaksanakan huklumnya diserahkan kepada adat terlebih dahulu.
Contoh
melingkan ada dlam penuerahan haqiqah pada turun mani.
-Kalau
seandainya tidak ada penyerahan haqiqah namun hanya mohon doa
keselamatan,melingkannya sbb:
Ucapkan salam terlebih dahulu,kemudian lanjutkan
dengan melingkan sbb:
Tenguk........ Ari nge kukunulen kite tengku edet urum ukum
tengku wali kuen mu wali kiri isi ni
sarakku tengku ari
kerna harap ni kami gere sengkerat tengku tuakal ni gere
semelah tengku nge
berharap kami ku Allah tengku nge berharap kami ku Nabi
tengku berharap kami ku
kite reje ike si narue enti naeh kire isemet ike si konote
enti kire naeh ikerat
tengku kerna ujud bahru tempat ni silep urum lupe tengku
bahru mera mu peok colek
merta mu gedok tengku si kerna bibir gere bedeku ipon
gere berbelide tengku
delah gere bertulen gerngongan gere bersegapa tengku
dang pe oya-oya sempat
puen ume tengku dang pe ara- ara sempat we gere
tengku keta simale ku
serahan ku kite tengku berupe bahan sinte turun mani ni
buah hati jantung rasa
tengku.Teringet aku ngatai kite tengku ara belenye siopat
perkara tengku pertama
harap kedue berhi tengku ketige berani keopat percaya
aku ken kite tengku
sebelum kuserahan batil tembege beresapan ruje berisin dirie
tengku si ganyil opat
si genap lime tengku ku katan bang mulo ku kite ken rapal
siopat tengku pertama maas kedue maaf tengku ketige tabi
keopate ampun
tengku kati ku katan ken rapal opata tengku kerna
ninget aku ujud bahru tengku
ken ton ni silep tempat
ni lupe tengku angan kasat ni kami kati kami kunulen
tengku edet urum ukum i
was ni sarak ini tengku kerna gere mubuah hati tangisi
bang buah hati kerna
gere mujantung rasa sidele we jantung rasa tengku sekali
nge ara buah hati urum
jantung rasa ini tengku nge le ken sinte tangung nge ken
berat jujungen tengku
nte bangune lo si serlo ini ingin si sara ingin ini tengku nge
le ara rezeki ari ama
ine ni buah hati jantung rasa tengku i serahan bang anak ini
ku si reje mudim tengku
ari nge kami kunulen tengku guru ralik juelen edet urum
ukumku tengku kami tiro
bang doa sara semilah roa semilah ku kite tengku kati si
male si sinten ini peh
sehat we kati tir jeger we kire tengku keta ke kusi nge mule
kukubah kubur peh
sawah we rahmat ni doa te tengku oya buge porak e
mendepeten sejuk
tengku karite mendapaten lapang tengku empete
mendepeten lues tengku
bise e mendepeten tawar tengku gerahe mendepeten
pues tengku lape e mendepeten
korong tengku oya we teniron ni kami seleput
urum singkete naru urum konote
tengku oya we keber ari kami tengku.
Jawaban pihak penerima melingkan secara singkat sbb:
Tengku..........kata
te peh nge terang peri te peh nge selisih tengku nge kami terime peniron ni
tengku te delem nerime
peh die ara guru te termulo,ah rempak sama kita
mapahie tengku
Pihak pertama mengucapkan salam terlebih
dahulu,melingkannya sbb:
Tuen ralik,tuen imam,tuen reje,tuen tue ari kite rata
bewene 3x ulangi berturut-turut.
Tuen
ralik...... ninget kami ken rapal-rapal siopat tuen ralik kesa ni maas kedue ni
maaf tuen
ralik ketige ni tabi
keopate ampun tuen ralik kami tatangan jejari si sepuluh
sebelas urum kepala
satu tuen ralik kati kami katan terlebih mulo ken rapal opat
tuen ralik si kerna
ujud bersipeten bahru tuen ralik ton ni silep tempat ni
tuen ralik si kerna
buet ni bibir gere berdeku tuen ralik delah sigere bertulen
tuen ralik ipon
sigere berbelide tuen ralik kuduk ku mudin ari oya tuen ralik ke
kati kami tatangan
jejari si sepuluh sebelas urum kepala ulu tuen ralik mpitun
kuatas mpitun ku tuyuh tuen
ralik oya nge mahatan ken tene hormat mulie ni
kami tuen ralik sumpen
urum santu ni kami tuen ralik kemudin ari one tuen ralik
kami jurahan we mien
batil tembege si bersapan ruje siberisin dirie tuen ralik ke
siganyil kahe genap
opat ke silengkap sawah lime tuen ralik batil ini peh bangune
mu kelta keltu tuen
ralik ara kerenem ara ketumu tuen ralik kerna kerenem nge
mahat tempat ni kapur
tuen ralik ike ketumu ton ni bako urum kacu tuen ralik
oya peh kite kaji muret asal keturune
tuen ralik ike muret kederet ni batil ketumu
ike kite engon ari
geduk urum ukire tuen ralik oya nge sareh bueten ari pane tuen
ralik ike kite panang
ari tudung halus sutra ruje tuen ralik oya nge mahat sareh
nyata muret ari kede
tuen ralik ninget mien kami ken isi ni
batil peh tuen ralik
siganyil opat sigenap
lime tuen ralik pertama belo sara rilah tuen ralik ike beloe
peh belo penomon
cinung tuen ralik ulunge we kolak tapi
rasae maung tuen ralik
kedue ara kapur sara
palit ini peah kapur sangi ampakolak tuen ralik rupee we
putih tapi rasae apak
tuen ralik kacue peh ari lukup urum lelis tuen ralik
rembegee we tebel tapi
isie nipis tuen ralik pinange peh pesan ari gele tuen ralik
kulite we limus tapi
rasae mide tuen ralik konyele peh konyel rikit dekat tuen ralik
rupee we ilang tapi
rasae kelat tuen ralik bakoe we bako ari bur tukuk tuen ralik
oya ken sugi peh
remang irokok peh nguk keta ini bangun-bangune tuen ralik ini
atas nama ni batil
kuserahan ku kite tuen ralik edet siberujud ukum siberkalam
kalam beserta bene
tuen ralikengon mi sareh panang mi nyata
amat mu tubuh
pangan mu rasa tuen
ralik nerime mi ari kite, oya we keber ari kami, ari kite
kemana rata bewene.
Kemudian disahuti oleh pihak ralik demngan cara
mengulangi lagi yang diucapkan pihak
pertama(juelen),setelah itu diakhiri dengan ucapan
melingkan sbb:
Ulu
rintah... Nge kami terime ulu rintah
delem nerime die,hana we die keber ari kite.
setelah itu pihak pertama (juelen)bermelengkan lagi
sbb:
Tuen
ralik.... renah renuh dih nge langit kami
jujung tuen ralik ah rata dih nge bumi si kami
jejak tuen ralik
sikerna jurahn kami nge berjamut tuen ralik urum talu ni kami nge
bersahut tuen ralik.
Tuen
ralik.......kati kami jurahan batiol temnbege si beresapan ruje berisin dirie
tuen ralik kerna
ujen muasal angin
muusul tuen ralik ike asal ni ujen gere
minah ari kedang
kedute tuen ralik
tentu ke asal ni kuyu nge mahat ari simang simute tuen ralik
asal ni perbueten ari
buah hati jantung rasa tuen ralik ari one le timbul ni kekire
tuen ralik urum ari
one le ara ni cita-cita tuen ralik .
Tuen
ralik...... bangun-bangune murip ini tuen ralik
gere mubuah hati tangisi we ara buah hati
tuen ralik gere
mujantung rasa tanisi we ara jantung rasa tuen ralik keta sekali
nge ara buah hati
jantung rasa tuen ralik kadang tesebeb irurut-rurut ruese
renye tir naru tuen
ralik nge ibebuk-bebuk bedene kadang renye tir kul tuen ralik
sekali nge naru ruese
urum rembege buah hati jantung rasa tuen ralik sinte
tangungen sawah
kusawah tenes kutenes tuen ralik kete ini nbge le sawah sinte
pertama gerale turun
mani tuen ralik oya mai kuaih tuen ralik ulak ari waih renye
i buh gerel ngleketen
rasi tuen ralik oya peh nge munge ku munge luah kuluah
tuen ralik sawah sinte yang kedue tuen ralik nge
iserahan ku tengku
guru male memetihi
halal urum harame batal urum sahe tuen
ralik den nge le
depet sara roa kelimah
tuen ralik keremalan kahe nge le ara ken tikone tuen ralik
ike nemi peh nge le
ara ken batal nulue tuen ralik oya peh
nge luah kuluah nge
munge kumunge tuen ralik
ini bangune lo si serlo ini nge le sawah
sinte yang
ketige tuen ralik
kerna sebebiah oya le kami geh tuen ralik
nemah inget urum atur
nemah resam urum
peraturen tuen ralik sikerna mulie ni
ralik kerna juelen tuen
ralik kerna juelen ken
kiding pantas kentulen teger tuen ralik
kerna ralik mangan
penjamun sunguh juelen
si menjamuie tuen ralik ini le nge sawah
hat urum hinge
waktu urum ketikee tuen ralik
.
Nge mah inget urum atur kami tuen ralik,nge
mah resam urum peraturen kami tuen
ralik,ini
edet siberujut hukum si berkalam tuen ralik, atas nama benemi penjamu
nerimemi
kite tuan ralik.
Kemudian di sahuti oleh pihak Ralik
sebagai berikut :
Ulu Rintah....Dengan cara mengulangi lagi kata- kata yang di
ungkapkan dalam melengkan tadi oleh pihak juelen di sebut dengan “ulun rintah”
dan selanjutnya di penghujung kata melengkan pihak ralik yang dari tuen seraya
mengatakan “nge kami terime edet siberujut hukum siberkalam beserta bene’e ulu
rintah kata dalam nerime peh rempak sama kami urum kite,ah temetap mi kite.
Kemudian
setelah itu dilanjutkan makan bersama-sama,pihak ralik sudah pasti memakan apa
yang dibawa oleh pihak juelen,sementara pihak juelen memakan apa yang telah
disediakan oleh pihak ralik (harus tukar makanan) sebagai wujud dari rasa
penghormatan dan kemuliaan antara ralik dengan juelen.Selesai makan
bersama,pihak juelen menyampaikan hasrat hatinya kepada pihak ralik tentang
tujuan kedatangannya “menjamu” sekaligus mohon ijin pulang ketempat
semula/tempat asalnya datang.Melingkannya sebagai berikut :
Biasanya
dimulai dengan ucapan salam, lalu;
Tuen Ralik – cube bang kusawahan hejet niet pinte ni ate ni kami tuen
ralik hasil mufakat ni kami ibatang ruang pien lo si lepas ni tuen ralik,kami
selaku atas nama juelen ara mubilangan nge sawah ku tempat ini tuen ralik nge
mahat male nungeren rencana hejet niet pinte ni ate si nge ipakatan selang
manea tuen ralik harap ni kami gere sengkerat tuakal ni kami gere semelah tuen
ralik i was ni sinte ni kahe tuen ralik we kire reriahne buge tuen ralik we
kahe kire nraminne terlo polan oya we ken peri selpuit kont singkete
tuen ralik keta ke nge mari ini kami peh niro langkah ulak mi we ku batang
ruang tuen ralik sehat kami depeten gelah buge sehat waktu kami taringen oya we
ken peri tea ari kite kemanarata bewene.
Setelah itu
pihak ralik menyahutinya boleh dengan cara mengulangi secara keseluruhan boleh
juga
dengan secara
singkat seperti sebagai berikut:
Ulu rintah....Ken kata te nge terang urum peri te peh
nge le selese ulu rintah ike gere ara kahe lelawah puregang i tengel ni kite
urum beyepulintang i lah ni dene ulu rintah geh kami mah iringen si naru urum
tambunen si kul ulu rintah bertongan canang berdetumen bedil ulu rintah oya
bang padih peri ari kami ulu rintah kite kemana rata bewene.
Keterangan:
Dalam melingkan ini
yang harus diperhatikan oleh pihak ralik yaitu tentang kata-kata “ralik nriahne
ralik nremine” ini berarti minta dikudakan (niro kuden) yang mau dipestakan
itu.Kemudian kalau hanya sekedar kenduri selamatan maka harus diperhatikan kata-kata dalam melingkan
tersebut dengan kata seperti “rempak sama we
kire kite kahe” dalam rangka kenduri selamatan sekaligus menyerahkan
anak kepada sireje mudim (tukang khitan) melalui adat.Demikian juga perihalnya
sinte tangung berat jujungen (kawin),namun kalau di suku gayo tidak ada istilah
dikutdakan(ikuden) akan tetapi hanya meminta keikutsertaan pihak ralikuntuk
meramaikannya dalam rangka memeriahkan pestanya.
Melingkan memijam anak
dari pihak juelen yang akan dikudakan sebagai berikut:
Reje......... keta ini kami nge sawah ku batang ruang ini
reje gere sanah lain urum gere senah buken
reje hanya
male nrai buah hati jantung rasa reje si male i luahi reje ini kami nge ari
atas
doa aman POLAN
reje si karna male kami iringen urum-urum reje was ni tambunen sikul
reje oya we
ken peri ari kami reje sihen die jemae reje.
Kemudian sebelum
disahuti maka terlebih dahulu pihak juelen memanggil yang bersangkutan untuk
ditempatkan di depan adat kedua belah pihak,setelah itu pihak juelen menyahuti
pula dengan ringkas sebagai berikut:
Tuen ralik...
Ini le buah jantung rasa tuen ralik simale ken sinte tangung berat
jujungen te tuen ralik oya le edet siberujut hukum siberkalam tuen ralik kalam
beserta bene oya le bene urum rupe’e tuen ralik keta ini nge kami serahan ku
tuen ralik keta was ni oya peh hana we die mien kne tuen ralik.
Kemudian jawaban
singkat dalam bentuk melingkan dari pihak ralik sbb:
Reje .......... si kerna nge
muserah anak kekasihen ini ku kami reje ninget ken kata was ni agama reje ike
sorah nge ken pastie berganti reje ike juel nge turah berge reje ike barang
pinyem nge sareh turah bergembali rejeketa ini kahe ike gere ara halangan urum
rintangan ari tuhen te reje insyaallah pukul sekian-sekian kahe nge sawah kami
ku batang ruang ini reje nemah iringen sinaru urum tambunen si kul
rejeberdetungen canang urum berdetungen bedil reje oya we ken peri tea ari kite
kemana rata bewene.
Kemudian
melingkan mengembalikan sang anak yang dipinjam kepada juelen sbb:
Disini ralik
terlebih dahulu menyerahkan batil tembege bersapan ruje berisin dirie kepada
pihak reje.
Ini pun
diceritakan secara lengkap boleh juga tidak tergantung situasi dan kondisi pada
saat itu
kemudian
melengkannya sbb:
Reje .........
nta ini nge le sawah waktu urum ketike hak urmum hinge’e reje atas nama
buah hati jantung rasa reje singe menjadi anak kekasihen reje ingon mi renye sareh
gelah ipanang mi renye nyata reje buge imat mu tubuh pangan mu rasa reje
sikerna hat ne ni lo buah hati jantung rasa ni nge le idedaring porak urm nge
le i mus-mus kuyu reje ta kadang sebebiah oya peh reje sehat e menjadi sakit
reje ta kadanglah tesebeb i mus-mus kuyu peh we reje lapange menjadi karit reje
ike sengkiren ara peh reje kami tatangan jejari ni kami sisepuluh reje oya peh
pitun kuatas pitun kutuyuh reje kadang nguk we kire ken tene hormat mulie
sumpen urum santun ni kami kuatas nama edet si kami depeti reje keta ini buah
hati jantung rasa si kami pinyem ne reje kami serahan ku kite atas nama pinyem
nge bergembali reje kuduk keudin ari one reje kami si geh ini peh bangun-bangun
ne reje memang sunguh betul berjingki jungket reje ate we kul belenye singket
reje ntap ari kul niate kami sapih-sapihen baring kune-kune die reje ara tikik
nguk kami perinen urum kami sawahan sebagai buah jari ni kami reje oros’e ara
sara jemput reje kupangepeh kadang ara sara busuk reje keta ini peh mera kami
serahan ku kite reje gelah nerime mi kite rata bewene reje.
Kemudian
pihak juelen menyahutinya dengan cara mengulangi lagi apa yang telah di ucapkan
oleh
pihak ralik
tadi,itupun melihat situasi dan kondisi saat itu,melingkannya sbb:
Tuen ralik.... Nta ini nge kami engon sareh tuen ralik
urum nge kami panang nyata tuen relik nge imat mutubuh tuen ralik sar si beluh
sara mien ulak tuen ralik kami engon ujud urum rupe’e tuen ralik sehat beluhe
hat ne sehat ilen ulak e peh tuen ralik keta delem besepeh die tuen ralik ini
buah hati jantung rasa si bernama anak kekasihen tuen ralik ara ari kami peh
kerna nampi ara si geh peh tuen ralik den ara si depeti peh tuen ralik ini le
atas nama depeten tuen ralik ike jejute nti le renye ninget urum terbayang ken
jute’e tuen ralik ike ken tambune peh nti le renye nengon ken cengkere’e tuen
ralik keta ini ari kami peh ini le berupe bene atas nama ken pertalien ralik
urum juelen tuen ralik edet siberujud ukum siberkalam kalam beserta bene ini le
bene urum rupe’e tuen ralik ara we ini peh male kami serahan ku kite tuen ralik
gelah nerimemi ari kite tuen ralik ari kite rata bewene.
Kemudian
melingkan mengembalikan sang anak yang dipinjam kepada juelen sbb:
Disini ralik
terlebih dahulu menyerahkan batil tembege bersapan ruje berisin dirie kepada
pihak reje.
Ini pun
diceritakan secara lengkap boleh juga tidak tergantung situasi dan kondisi pada
saat itu
kemudian
melengkannya sbb:
Reje .........
nta ini nge le sawah waktu urum ketike hak urmum hinge’e reje atas nama
buah hati jantung rasa reje singe menjadi anak kekasihen reje ingon mi renye sareh
gelah ipanang mi renye nyata reje buge imat mu tubuh pangan mu rasa reje
sikerna hat ne ni lo buah hati jantung rasa ni nge le idedaring porak urm nge
le i mus-mus kuyu reje ta kadang sebebiah oya peh reje sehat e menjadi sakit
reje ta kadanglah tesebeb i mus-mus kuyu peh we reje lapange menjadi karit reje
ike sengkiren ara peh reje kami tatangan jejari ni kami sisepuluh reje oya peh
pitun kuatas pitun kutuyuh reje kadang nguk we kire ken tene hormat mulie
sumpen urum santun ni kami kuatas nama edet si kami depeti reje keta ini buah
hati jantung rasa si kami pinyem ne reje kami serahan ku kite atas nama pinyem
nge bergembali reje kuduk keudin ari one reje kami si geh ini peh bangun-bangun
ne reje memang sunguh betul berjingki jungket reje ate we kul belenye singket
reje ntap ari kul niate kami sapih-sapihen baring kune-kune die reje ara tikik
nguk kami perinen urum kami sawahan sebagai buah jari ni kami reje oros’e ara
sara jemput reje kupangepeh kadang ara sara busuk reje keta ini peh mera kami
serahan ku kite reje gelah nerime mi kite rata bewene reje.
Kemudian
pihak juelen menyahutinya dengan cara mengulangi lagi apa yang telah di ucapkan
oleh
pihak ralik
tadi,itupun melihat situasi dan kondisi saat itu,melingkannya sbb:
Tuen ralik.... Nta ini nge kami engon sareh tuen ralik
urum nge kami panang nyata tuen relik nge imat mutubuh tuen ralik sar si beluh
sara mien ulak tuen ralik kami engon ujud urum rupe’e tuen ralik sehat beluhe
hat ne sehat ilen ulak e peh tuen ralik keta delem besepeh die tuen ralik ini
buah hati jantung rasa si bernama anak kekasihen tuen ralik ara ari kami peh
kerna nampi ara si geh peh tuen ralik den ara si depeti peh tuen ralik ini le
atas nama depeten tuen ralik ike jejute nti le renye ninget urum terbayang ken
jute’e tuen ralik ike ken tambune peh nti le renye nengon ken cengkere’e tuen
ralik keta ini ari kami peh ini le berupe bene atas nama ken pertalien ralik
urum juelen tuen ralik edet siberujud ukum siberkalam kalam beserta bene ini le
bene urum rupe’e tuen ralik ara we ini peh male kami serahan ku kite tuen ralik
gelah nerimemi ari kite tuen ralik ari kite rata bewene rata.
MELINGKAN PENGINTE
Jawaban dari atas nama
reje,sebagai berikut :
Dalam hal ini pihak reje
mengulangi lagi pembicaraan ulu rintah di atas
tapi boleh juga tidak di ulangi tergantung situasinya.Kemudian
disahutisetelah pihak reje melihat isian penginte yang baru diserahkan oleh pihak
ulu rintah,melingkannya sebagai berikut:
Ulu rintah.... kami ntiken bang mulo sekejep seketike ulu rintah kati
enti kahe
mupantas
lepas tu bang ulu rintah kati enti mu lemem taring tu
bang kahe ulu rintah ah temetap mulo kite ulu rintah
Sebelum melanjutkan
melingkan,pihak reje memeriksa lebih dahulu bawaan yang diserahkan oleh saksi
kanan dan kir,setelah selesai diperiksa lalu melanjutkan melingkan sebagai
berikut:
Tuen ralik....
ah bangun-bangune petanguhen ini peh nume petanguhen ni
kesip ulu rintah petanguhen nampin dang-dang gere ilen sawah
waktu’e ulu rintah
keta ini peh nge kami engon sareh urum kami
panang nyata ulu rintah ke ingete gere naeh pipet ulu rintah
keaturen peh gere naeh ble ulu rintah
was ni oya peh we die ulu
rintah ah rempak sam kam urum
kite ulu rintah keta ike nge
mari kite rasai rahmat urum ruje Allah ini reje ara kahe kata
lazim doa nedet kedue belah pihak ulu rintah male ken saksi
suhut urum male ken panal benere ulu rintah isone kahe ike
sikurang nguk itamah ike silebihe nguk i uweten ulu rintah oya
we ling ari kami ulu rintah ah rempak sama kami urum kite. Melingkan Penginte
Jawaban dari atas nama
reje,sebagai berikut :
Dalam hal ini pihak reje
mengulangi lagi pembicaraan ulu rintah di atas
tapi boleh juga tidak di ulangi tergantung situasinya.Kemudian
disahutisetelah pihak reje melihat isian penginte yang baru diserahkan oleh pihak
ulu rintah,melingkannya sebagai berikut:
Ulu rintah.... kami ntiken bang mulo sekejep seketike ulu rintah kati
enti kahe
mupantas
lepas tu bang ulu rintah kati enti mu lemem taring tu
bang kahe ulu rintah ah temetap mulo kite ulu rintah
Sebelum melanjutkan
melingkan,pihak reje memeriksa lebih dahulu bawaan yang diserahkan oleh saksi
kanan dan kir,setelah selesai diperiksa lalu melanjutkan melingkan sebagai
berikut:
Tuen ralik....
ah bangun-bangune petanguhen ini peh nume petanguhen ni
kesip ulu rintah petanguhen nampin dang-dang gere ilen sawah
waktu’e ulu rintah
keta ini peh nge kami engon sareh urum kami
panang nyata ulu rintah ke ingete gere naeh pipet ulu rintah
keaturen peh gere naeh ble ulu rintah
was ni oya peh we die ulu
rintah ah rempak sam kam urum
kite ulu rintah keta ike nge
mari kite rasai rahmat urum ruje Allah ini reje ara kahe kata
lazim doa nedet kedue belah pihak ulu rintah male ken saksi
suhut urum male ken panal benere ulu rintah isone kahe ike
sikurang nguk itamah ike silebihe nguk i uweten ulu rintah oya
Jawaban dari atas nama
reje,sebagai berikut :
Dalam hal ini pihak reje
mengulangi lagi pembicaraan ulu rintah di atas
tapi boleh juga tidak di ulangi tergantung situasinya.Kemudian
disahutisetelah pihak reje melihat isian penginte yang baru diserahkan oleh pihak
ulu rintah,melingkannya sebagai berikut:
Ulu rintah.... kami ntiken bang mulo sekejep seketike ulu rintah kati
enti kahe
mupantas
lepas tu bang ulu rintah kati enti mu lemem taring tu
bang kahe ulu rintah ah temetap mulo kite ulu rintah
Sebelum melanjutkan
melingkan,pihak reje memeriksa lebih dahulu bawaan yang diserahkan oleh saksi
kanan dan kir,setelah selesai diperiksa lalu melanjutkan melingkan sebagai
berikut:
Tuen ralik....
ah bangun-bangune petanguhen ini peh nume petanguhen ni
kesip ulu rintah petanguhen nampin dang-dang gere ilen sawah
waktu’e ulu rintah
keta ini peh nge kami engon sareh urum kami
panang nyata ulu rintah ke ingete gere naeh pipet ulu rintah
keaturen peh gere naeh ble ulu rintah
was ni oya peh we die ulu
rintah ah rempak sam kam urum
kite ulu rintah keta ike nge
mari kite rasai rahmat urum ruje Allah ini reje ara kahe kata
lazim doa nedet kedue belah pihak ulu rintah male ken saksi suhut
urum male ken panal benere ulu rintah isone kahe ike sikurang
nguk itamah ike silebihe nguk i uweten ulu rintah oya we
ling ari kami ulu rintah ah rempak sama kami urum kite.
Reje............. ninget kami ken rapal-rapal siopat reje kesa ni maas
kedue ni
maaf
ketige tabi ke opate ampun reje kuduk kemudin ari one
rejekami
tatangen mien jejari nikami si sepuluh sibelas urum
kepala
satu reje oya peh mpitun kuatas mpitun kutuyuh reje
kami
jurahan miyen atas nama bati tembege seberesapan ruje
siberisin
dirie reje male ken tetitin prini kami urum kite reje
kerna
male ken ningeti inget reje urum naturi atur reje ike kahe
pulang ara sesate nge le temas ulak ku
dene reje ike ara kahe
tingkise
nge le temas nulakne ku bide reje,Reje ini ara batil
tembege
nge muserah ku kite reje si beresapan ruje berisin dirie
reje
oya peh si muganjil opat kati genap lime reje oya peh ku
sederen
bang ku kite reje muret urum asal-usule reje dst sesuai
dengan cerita
masing-masing isi daripada batil tersbeut
menurut
situasinya.
Kemudian setelah habis
dimelingkankan lalu sambung lagi sebagai berikut:
Reje..........kerna lo si serlo ini reje ari kkerna nge mari resek-risik
kono urum
kinte
reje nge le sawah berguru nyerah urum berjege reje sawah
tenes
kahe kanaik rempele’e reje keta ini
berguru simale kami
serahan
ku kite reje atas nama ni berguru reje ike edet siberujud
ukum
siberkalam kalam beserta bene reje i engon mi renye sareh
gelah
i panangmi renye nyata reje gelah amat mutubuh pangan
mu
rasa reje ini le bene’e terime mi renye reje arim kite kamana
6.Melingkan
Berguru
Kemudian disahuti dengan
tutur sapa ulu rintah,dalam hal ini ulangi lagi sesuai dengan ucapan yang sama
setelah itu lanjutannya sebagai berikut:
Ulu rintah.... ku entiken sekejep seketike ulu rintah kerna mampat ni
laut ara
ni
pasire ulu rintah mampat ni pinang si kerna ara tingkille ulu
rintah mampat ni awal pegantung kerna urum
sisire ulu ritah
sempurne ni umet kerna ara isep urum pikire
ulu rintah ah
temetap
mulo kite ulu rintah.
Periksa apa yang
diserahkan dalam berguru tersebut,
setelah itu lanjutannya
sebagai berikut:
Ulu rintah....nge le kami entiken sekejap seketike ulu rintah ume le
male
pikir ne kesit pikir mokot tamin murip ulu
rintah ini bangunne
kona
pikir ni manung ulu rintah berpikir kejep was ni
termenung
ulu rintah.Ulu rintah keta bangune siserahan kukite
ulu
rintah nge nurut inget atur resam pereturne ulu rintah oleh
kerna oya nge kami terime, delem nerime peh
die,hana die
mien keber ari kite ulu
rintah.
Disahut ulu rintah dengan
tutur sapa reje sebagai berikut:
Reje ........... bangun-bangune
seger alun ini reje meh sara tingket ara ilen
sara tenge mi reje meh sara
pulo ara ilen rupen sara jumpun mi
reje
jumpun ini peh reje atas nama tegurun we rupene reje .
Biasanya sebelum
melaksanakan melingkan hidangan tujuh tersebut diantarkan lebih dahulu hidangan
tersebut kehadapan adat setempat oleh para gadis yang dianggap layak untuk menghidang.Setelah
diserahkan maka dilanjutkan penyerahanscacara resmi oleh pihak pemelingkan
kepada adat.
Melingkan penyerahannya
sebagai berikut:
Ucapkan salam terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan dengan tutur sapa :
Tengku........Pertama lebih kedue kurang kami
mohon maaf urum ampun ku
kite.Saudere,urang
tue,pegawe,pengulunte,ari kite kemana
rata
bewene 3x
Reje.............ari nge kami kunulen kite
edet urum hukum reje walim kuen wali
kiri isi
ni sara’ ini reje ari kerna harap ni
kami gere sengkerat
tuakal
gere semelah reje nge berharap kami ku Allah urum ku
Nabi reje
berharap kami ken kite reje ike sinarue enti naeh kire
i semet
reje ike sikonot e peh enti naeh kire ikerat reje kerna
ujud bahru
ton ni silep tempat ni lupe reje bahru mera mupeok
colek mera
mu gedok reje kerna bibir gere bergdeku ipon gere
berbelide
reje delah gere bertulen gerngongan gere bersegapah
reje dang
pe oya-oya sempat we nume dang pe ara-ara sempat
we gere
reje simale kujurahan ku kite berupe dalung pitu
begeral enyep reje peluluk
ne kadang we kul isi isin dirie reje
kerna ike
situe lale ken taluk idenne reje simemude nge lale ken
kakak
kikik e reje kekanak nge lale ken prak pongot e reje
kadang ara suret gere kona baca kelimah gere kona kata reje
enti kase i pereraya i pe kul-kul reje niro maaf urum ampun
kami ku kite reje
Reje...............teringet kami ngatai kite ara belenye si opat
perkahra reje
pertama
harap kedue berhi ketige berani reje ke opat percaya
kami ken kite reje sebelum kuserahan batil
tembege bersapan
ruje
berisin dirie reje si ganyil opat si genap lime reje ku katan
bang molu ku kite reje pertama
maas kedue maaf ketige tabi ke
opat
ampun reje
Reje.............kati kukatan ken rapal opat a reje kerna ninget kami
ujud bahru
ton nin silep
tempat ni lupe reje
Reje.............angan kasat ni kami kati kami kunulen edet urum hukum
reje i
was
ni sara’ ini reje
Reje.............
ike tetap ni ruang si kerna malu reje ike tetap ni waih si kerna
labu
reje oya le edet siberujud ukum si berkalam kalam beserta
bene
reje oya le bene urum rupe’e reje ini si male kami serahan
ku
kite reje nerime mi ari kite reje ari
kite kemana rata bewene.
Setelah selesai melingkan penyerahan,maka di
lanjutkan dengan melingkan tentang asal usul kegiatan malam itu sampai dengan
mempersilahkan kepada reje untuk memberikan kata-kata KEKETAR sebagai pembuka
pesta keramaian pada malam itu.
Reje
..........ini atas nama simale tegurun reje engonni sareh panang mi
nyata amat mutubuh pangan mu rasa reje oya le buah hati
jantung rasa reje si enge ken anak kekasihente reje ike kul ni
beden nge bek
kekaburime reje tapi berakal
gih
berkekire gere reje ninget mien kami reje ike kul ni beden nge
lagu
gulung ni tepas reje orok nge kul tapi gere misi i was
reje,Reje
harap ni kami gere sengkerat reje tuakal ni kami gere
semelah
reje buge i osahmi kahe ejjer marah urum manat
kutenah
reje ike ejer marah si ari ama gere penah gantung
tunung
reje ike manat kutenah si ari ine reje ger le penah patah
titi reje ike seumpamani kro nge le lagu
sisulang reje ike
seumpamu
ni waih nge le lagu situang reje ken lagu noya peh
gere
bacar masuk gere tir musera reje ike ara peh si bacar masuk
urum
si tir muserae reje nge mu tekar bangune ibuh alihe si
rantole
reje nge mu gerawal urum jangkang
sikolake reje keta ini reje harap ni kami gere
sengkerat reje
tuakal ni kami gere semelah reje i osah we kire kahe ejer marah
si gere gantung tunung urum manat putenah sigere patah titie
reje sibacar masuk si tir muserae reje ike seumpama ni inih gelah
i osah si mumatae reje ike
ibarat suluh buge i osah si mucahayae
reje kati nguk ike remalan bunne ken tikone reje keta ike nome
peh gelah ibune ken bantal nulue reje ike sengkiren gere le masuk
kahe reje ejer marah urum manat putenah ari kite reje nge bang
sareh ken upet cela ni saudere i tali arus jelen siraya reje nge ken
batil petangas ni saudere i waih aunen reje keta buah hati
jantung rasa ni reje mudah-mudahan ari nge ngunuli serta ni edet
urum doa ni ukum reje kepakak’e mera we kire mendepeten cerdik
reje keta ke merke’e peh mere we kire mendepeten lisik reje serta
ke ken dungu bangsate peh mera we mumetih reje oya we sikami
tiro ku kite reje osah kam we kire kahe kubuah hati jantung rasa ni
reje doa sempene sempena doa atas dirie reje oya we ling ari kami,
8.Melingkan
Naik Rempele
Ini pun diawali dengan ucapan
salam terlebih dahulu,lalu melingkannya sbb:
Tuen imem,tuen reje, tuen tue
ari kite kemana rata bewene (ulangi 3x)
berturut-turut.
Pada
tahapan ini serahkan batil dan ceritakan sesuai dengan isinya seperti
penyerahan batil yang ada Melingkannya sebagai berikut:
Reje............. asal ni sinte ara roa jelen reje sara jelen ari susik
sisu pakok
peden munge’e ikuaket reje sara jelen mi ari
resek risik mu
kono
kinte sawah berguru reje nyerah berjege naik rempele
reje
keta ini bangune lo si serlo ni nge le sawah hat urum hinge
reje
nge tenes waktu urum ketike reje nge meh bilang ni
tongkoh
si osah siopat reje ari edet pihak beru ku edet pihak
bujang
reje kerna bergugru nyerah berjege nge selesai urum
nge
munge reje keta ini nak rempele reje nge hat ne turun ari
ruang
remalan nge terdenih reje naiknge terkite reje mayo pe
nge
terpintu reje rempele si geh ini peh gere seorang serenge
reje
mah iringen si naru urum mah tambunen si kul reje iringen
sinaru
urum tambunen sikul ini peh ara sebujang ara seberu
reje
ara jema biese ara nge nguk i talu tengku reje keta ini peh
meh
ne ujudte ujud bahru reje sipet e peh sipet bahru reje
mera
berubah urum mupinah reje ton silep urum tempat ni
lupe
reje ike seumpama mujurah ara we kahe munyergak reje
ike
iberet mujamut mera we kahe kunyintak reje ike ibarat
mentalu
ara we kadang kahe munyepak reje ike remalan oya
nge
mahatan ari kul ni kiding pasti mu
gerdak reje ini le si
kami tiro maas maaf tabi ampun reje kerna dang
pe pitet-pitet
mera
dih mujanglas reje dang pe lit-lit mera dih lepas reje dang
pe
oya-oya mera we nume reje dang pe ara-ara sempat we
gere
reje keta ini reje lepas tu ke kahe
tolong i ulei reje taring
tu
ke kahe gelah i rai reje salah ke akhe itegahi ike benare kahe
buge ipapahi
reje inim le rombongen ni rempele kuserahan ku
kite
reje gelah nerime reje ari kite kemana rat bewene.
Disini pihak reje disamping
mengulangi kata melingkan pihak ulu rintah maka pada saat ini juga pihak reje
harus memberikan tempat kepada rombongan
rempele setelah itu baru melanjutkan melingkan lagi oleh pihak ulu rintah
sebagai berikut:
Reje............ sara tingketmi
reje kerna nge terang urum lapang ken kata
rombongan
urum rempele reje ike salah kahe ku edet nge le ara
tempat
ndolate reje ike salah kahe ku ukum nge le ara tempat
tobate
reje keta ini atas nama rempele ingonmi sareh panang ni
nyata
reje amat gelah mutubuh pangan mu rasa reje ike kul ni
beden
nge le lagu kekaburime reje berakal gih berkekire gere
reje
keta ni harap gere sengkerat tu akal ni kami gere semelah
reje
ijer marahi urum imanat putenahi atas nama rempele ini
reje
si kerna rempele ini reje ike ku ungeren gere bermanat
putenah
terjali ilen ine reje ike ku perinen gere berejer marah
terdiri
ilen ama reje ike ejer marah si ari ama nge lagu kro si
sulang
reje ike manat putenah si ari ine nge lagu waih si tuang
reje keta sana
we bangune reje oya peh gere mera bacar masuk
gere
mera pantas musera reje keta ini harap ni kami gere
sengkerat
tuakal ni kami gere semelah reje i osah reje we kire
ejer
marah urum manat putenah sibacar masuk urum si pantas
muserae
reje kati nguk ken tikone bang kahe waktu remalan
reje buge
nguk ibune ken bantal ni ulu e waktu we neme
reje,reje
keta rempele si geh ini ukum mi we raie reje,ah i osah
kam
mi renye ukume reje .
Sahutan dari pihak
reje,mengulangi lagi sarah kata dari pihak rempele,lalu mengucapkan sebagai
berikut:
Ulu rintah.... kerna nge muserah
ku kami ari rempele ulu rintah,keta ke
melaksanan ukume ini rempak sama
we kami urum kita ulu
Adapaun Melingkan Sinte Mate/Ulak
KuTuhen (Meninggal Dunia) ada 2(dua) tahapan yakni:
A.Pelaksanaan Fardhu Kifayah:
1.Penyerahan,memandikan dan
mengkafankan mayat
2.Penyerahan mensholatkan mayat
B.Pada saat kendurinya almarhum/almarhumah:
1.Penyerahan babul edep kepada para jamaah
ta’ziah sebelum berdoa
dalam bentuk makanan ringan sesuai dengan tradisi setempat.
2.Pada saat permintaan do’a setelah selesai
mencicipi makanan ringan ala
kadarnya
3.Penterahan papahan do’a berupa nasi secara
lengkap kepada ahli takziah
dan imbalan jasa atas
doa yang telah dipanjatkan kepada Allah
SWT atas
almarhum/almarhumah
4.Ucapan terima kasih dari ahli musibah kepada
para ahli takziah setelah
selesai mencicipi
yang namanya PAPAHAN NIDO’ATE.
Contoh Melingkan penyerahan
kain kafan dan mandi mayat:
Assalammualaikum wr.wb.
Tengku Imem.....Ari nge kami jangkon urum kunul kite atas tempat ini tengku
imem gere sanah lain gere sanah bukan tengku imem
memang murip ini was ni do’ate tengku imem,umur itiroi
sawah lanjut
rezeki suntuk itiroi mudah tengku imem rupen
oya peh tengku imem lanjutmi umur dang dang gere sawah
janyi
tengku imem mudahi arizekikupeh tengah ara usaha
tengku imem keta ini
bangun-bangune tengku imem ari
polan kami ini tengku imem nge sawah hat urum hinge
waktu urum ketike tengku imem nge i penuhie kite kuatas
tempat ini tengku imem kami male nyerahan hukum wajib
siopat perkara ku atas nama edet urum hukum ku tengku
imem pertama manie kedue kafanne tengku imem ketige
nyemiangne kuopat nuburne tengku imem. ini le
simale kami
serahan tengku imem gelah pereremi ku ari kite kemana rata
bewente.
bewente.
SARAH KATA
“TABINI DIDONG GAYO LUES”
versi Tgk.Ibrahim Pepalan.
versi Tgk.Ibrahim Pepalan.
Lah dari kepede kunulku
nge tersesuk berdilem tajuk sesukku nge terdiri bertajuk Renggali Tabi,Resek
risik kono kinte Beguru Nyerah Bejege Naik Rempele,Berteronen kurembege
Berusihen Ku sienge munge,Perbueten muasaliah asal ni kuyu ari simang simute
asalni uren ari kedang kedutte asalni rumput jemarum ari remene’e asal sinte
ari bertelbongan sange asakni kaum ari Edem urum Siti Hawa.
Tabimi mulo langit
silintangan kujujung seringkelen ni payung pitu petala lapis langit sawah we
kire ku ruje jerakke tabimile mulo sitentengan kujejak seringkelni tapak bumi
pitu petala lapis bumi sawahwe kire kubatu ampare.Tabimile mulo sarake sara
dewale opat opat persagi pertamani sagi uken kedue sagi toa ketige sagi bur
keopat sagi ni paluh isi peh muisinen siopat jemaepeh mujema opat.Kisani
saudere kedueni urang tue ketigeni pegawe keopateni pengulunte.Saudere ken
mupakat sisara umah mugenap sisara belah muperpakaten sisara kampung urang tue
mukekamalan ibelang kampung misidik sasat mudiwe mutu.Lepas berulo taring berai
salah bertegah benar berpapah.Pegawe muperlu sunet simetihi halal urum
haram.Ikenge sah gere naeh batal pengulunte sinamat suket timang bilangan,suket
kuare gere naeh rancung nimang ku nuraca gere naeh alehan.Sesudah oya peh
teringetwe aku ken ruang sitige kesani pendehren kedueni ppendahrin ketigeni
kekasihen.Pendehren ialaman sikolak tempatni pecah belah cawan pingen labu
piring siurum mangkuk kedueni pendihrin ilengani kite ken tempatni bertulak
urum ken tonni berune rene.Ketigeni kekasihen astanani reje rejente kadang kahe
ara gelap gere terang karite sigere lapang langis muturun dewene ton
kone kite tempatan kati
ke benang gasut i one itentun elang ne ike anak mongot i one itentun ine’e ike
salah kuedet nge ara tonte ndolat ike salah kuhukum ngele ara tempate tobat
sesudah oya peh teringet we aku ken biake
biak siopak kesani ralik
kedueni juelen ketigeni sebet kopate ni guru gurunte.Ralik mangan penjamu
juelen si menjamuiye urum kero sisara suep urum gule sisara neles male nenahan
sinte tangungen urum berat junjungen kedueni juelen nerime tape berikot berisin
belo pemango kerena juelen male ken kiding pantas kentulen teger sibijak ibun
ken perawah siteger ibun ken penemah.Ibun peh ken perawah atas inget bube
aturre,ibun peh ken penemah atas jelen bube dene’e.Ketigeni sebet ayu ben depet
itali arus ijelensi raya.Ike sinte murip bersiungeren ike sinte mate
bersikeberen keopatni guru gurunte sinerime oros senare sensim sara jarum piti
ineni kuning bet ineni pumu jarum sipitu inipeh ntahmu bagi due ntah opat kedie
kumurid entah tulu kedie kuguru.Sikumuridte roa ken pemantakni waih sideras roa
ken penampangni kuyu sikeras,ike sikuguru ken teneni hormat urum mulie,geh kne
katae : sara roa tulu opat lime onom pitu” Bgeke tejem jarum sipitu ini bsemi
le tejemni ilmu siari guru”kuduk kumidin lah dari pede oya peh teringetwe aku
ken rapal-rapal siopat “Kesani maas kedueni maaf ketigeni tabi keopatni
ampun”.Ammmmmmmpunnnnnnnnnnnn mile mulo ibu bapakku ken gantini Tuhen
lahirku,ike patut ama amawe kukeberen ike silayak ini inewe kusederen ike
mampat dengan saudere oyawe kami talu ike gih sawah kutauk kupentauki ike gere
tenes kutalu kupentalui kukatan ken kata rapal siopat tak kadang ara gere sawah
kutauk urum gere tenes kutalu kutetatangan jejariku sisepulh sebelas urum
kepala satu ken gantini batil tembege bersapan ruje berisin dirie ike siberat
gere male kutetatang ike siringen gerele male kulelayang.ILLALAH UJUNGNI DIDONG
E....LUAHMIKOOOOOOO SINTE/E......PEMULEN KUCUBE.
DA
N
| Kecamatan | ||||||||||||||||||
| RIKIT GAIB TRANGUN KUTEPANYANG TRANGUN |
Komentar
Posting Komentar